REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana membangun rumah susun (Rusun) di sepanjang kawasan utara Jakarta. Usai mengikuti rapat terbatas dengan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Ahok sempat menunjukan desain Rusun tematik untuk nelayan tersebut.
Ahok menyatakan desain Rusun ini sudah ada sejak zaman Presiden Joko Widodo menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012. Ia menuturkan Rusun tematik ini dibuat dengan memanfaatkan uang-uang kompensasi dari reklamasi.
"Kita juga lagi kerjakan tanggul yang di Muara Baru. Muara Baru yang kita kerjakan sisakan tanah 10 hektar. Nah 10 hektar ini juga kita juga akan bangun Rusun-Rusun buat nelayan termasuk pelabuhan," ujarnya di kantor ESDM, Selasa (13/9).
Namun, Ahok mengatakan Rusun-Rusun tersebut di luar wilayah Cakung-Cilincing. Pihak Pemprov DKI Jakarta juga sedang dibangun tanggul A.
"Nanti sepanjang tanggul A ke darat itu kita juga akan uruk. Akan dibangun lagi Rusun buat nelayan, termasuk pelabuhannya. Sudah siap sebetulnya semuanya," katanya.
Ia juga mengatakan ada belasan ribu sampai dua puluh ribu nelayan. Sepanjang kawasan utara Jakarta, Ahok menegaskan, yang dibuat tanggul akan dibangun Rusun dan apartemen untuk nelayan.
Sisi lain, Ahok mengaku tidak ingat berapa unit rusun dan apartemen yang akan dibangun. Namun ia memastikan Rusun dan apartemen tersebut cukup untuk para nelayan. Sedangkan, kepemilikan Rusun tersebut bersifat subsidi.
"Makanya kita subsidi, 80 persen subsidi. Anda bayar 5 ribu sampai 15 ribu per hari itu bagian dari disiplin mengedukasi anda. Nah anak anda dapat KJP (Kartu Jakarta Pintar). Naik bus gak bayar, dapat modal kerja,dokter. Itu yang kita lakukan," ujarnya.