Ahad 11 Sep 2016 09:32 WIB

KAMMI: NKRI Jangan Terpecah dengan Isu SARA

Rep: Amri Amrullah/ Red: Reiny Dwinanda
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Jabar menggelar aksi 'Manifesto Reformasi' di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (17/5). (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Jabar menggelar aksi 'Manifesto Reformasi' di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (17/5). (Republika/Edi Yusuf)

JAKARTA -- Ketua Umum PP Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kartika Nur Rakhman mengatakan NKRI jangan sampai terpecah karena isu SARA di Pilkada serentak tahap II yang akan digelar pada 15 Februari 2017 mendatang.

"Pluraritas adalah keniscayaan yang harus kita maknai sebagai kekayaan Indonesia dan menjadi potensi besar buat kemajuan Indonesia. Tidak ada lagi alasan karena SARA NKRI terpecah belah," ujarnya, Sabtu (10/9).

KAMMI telah melakukan riset terkait Pilkada serentak tahap II pada 15 Februari 2017 mendatang. Pilkada nantinya  akan digelar di tujuh provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. 

Ketua Departemen Riset PP KAMMI, Ade Irma Setya Negara mengatakan dari analisa pola perpolitikan jelang Pilkada serentak nanti, kompetensi, intelektualitas, integritas, dan perilaku menjadi fokus modal dasar model para calon pemimpin daerah.

ÎDi samping keempat modal utama itu, lanjut Ade, maka basis sosial menjadi faktor penentu memenangkan pertarungan Pilkada. Namun KAMMI berharap demokrasi tak tercederai hanya demi meraih suara dari pemilih. 

"Merawat dan memenangkan hati para konstituen tidak boleh dilakukan dengan mencederai demokrasi kita," kata dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement