Jumat 09 Sep 2016 20:05 WIB

MPJ Terkejut PKS Usung Mardani Jadi Pendamping Sandiaga Uno

Rep: Lintar Satria/ Red: Bayu Hermawan
Perwakilan Majelis Pelayan Jakarta bertemu dengan Sandiaga Uno
Perwakilan Majelis Pelayan Jakarta bertemu dengan Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Pelayan Jakarta (MPJ) terkejut atas keputusan PKS yang mengusung Mardani Ali Sera mendampingi Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Sekretaris Badan Pekerja MPJ, Iwel Sastra mengatakan sampai saat ini belum diputuskan apakah MPJ ikut dengan keputusan PKS tersebut atau tidak.

"Sikap MPJ sendiri saat ini kami masih akan mempelajari dulu komunikasi dulu dengan Mas Sandi tadikan dengan PKS sambil di internal kami nanti kami diskusi lagi memutuskan dan memprediksi kira-kira arahnya seperti apa, memang ini belum idealnya, ideal kami kan head to head," katanya, Jumat (9/9).

Iwel mengatakan hari ini MPJ sudah bertemu dengan Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid. Dalam pertemuan tersebut Hidayat menjelaskan kepada MPJ pengusungan Mardani ini untuk adanya kepastian politik. Karena selama ini belum ada kepastian dari PDIP dan partai-partai politik koalisi lainnya.

Ia mengungkapkan dalam pertemuan tersebut Hidayat menjelaskan berdasarkan hitungan Gerindra dan PKS sudah memiliki jumlah kursi yang cukup untuk mengusung satu calon. Dalam pertemuan tersebut juga dijelaskan PKS sudah melakukan survei dan seleksi internal hingga akhirnya mengusung Mardani.

Iwel menjelaskan informasi awal yang diterima MPJ tidak pernah nama Mardani disebut sama sekali. Pemilihan Mardani ini juga disebabkan karena nama-nama yang direkomendasikan MPJ seperti Yusril Ihza Mahendra, Adyaksa Daud dan Yotok lainnya tidak berkenan menjadi DKI 2.

"Jadi harus dicari nama-nama lain yang bisa mampu untuk membantu perolehan suara Mas Sandi, nah PKS sendiri mereka yakin mereka punya mesin partai, mesin partai solid, kader mereka solid, jadi kalau kader mereka sendiri mendampingi Mas Sandi, Insya Allah dibawah juga berkerja," katanya.

Iwel mengatakan MPJ menghargai sikap PKS. Dan juga akan berkomunikasi dengan Sandiaga Uno. Menurut Iwel hal ini bisa menjadi rumit ketika PKB, PAN, PPP, Demokrat mengusungkan pasang lain.

"PDIP nanti mengusung pasang lain, jadi ada empat calon, tapi inilah realita politik saat ini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement