Jumat 02 Sep 2016 06:31 WIB

Polri Didesak Segara Evaluasi Komprehensif Operasi Tinombala

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Angga Indrawan
Satgas operasi Tinombala
Foto: ANTARA
Satgas operasi Tinombala

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat terorisme Haris Abu Ulya meminta polri mengevaluasi komprehensif operasi tinombala di Poso, Sulawesi Tengah. Terlebih pimpinan kelompok teroris Majelis Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Santoso sudah tewas.

"Harus segera dievaluasi termasuk dampak psikis kehadiran aparat terhadap kehidupan sosial masyarakat Poso," ujar Haris saat dihubungi Republika, Kamis (1/9).

Haris berpendapat perlu untuk mulai dilakukan pengurangan pasukan baik TNI maupun Polri. Atau juga bisa merubah strategi yaitu operasi intelijen dan pendekatan lebih persuasif kepada sisa kelompok Santoso.

Sehingga dengan dua strategi tersebut sisa kelompok Santoso akan turun gunung. Ide rekonsiliasi, menurut Haris juga perlu untuk dipertimbangkan.

Seperti diketahui, operasi Tinombala dilakukan bersama dengan pasukan TNI. Tujuan operasi ini menumpas habis kelompok Santoso yang bersembunyi di pegunungan.

Kelompok teroris ini merupakan daftar pencarian orang (DPO) yang paling dicari. Terutama pemimpinnya Santoso atau Abu Wardah yang tewas tertembak aparat. Pascatertembaknya Santoso, posisi sisa kelompok tersebut semakin terjepit. Namun mereka tetap bertahan ditempat persembunyiannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement