Jumat 26 Aug 2016 21:29 WIB

Status Gunung Lokon Diturunkan Jadi Waspada

Abu vulkanis membubung dari puncak Gunung Lokon di Tomohon, Sulut, Sabtu (24/1). (Antara/Andika Wahyu)
Abu vulkanis membubung dari puncak Gunung Lokon di Tomohon, Sulut, Sabtu (24/1). (Antara/Andika Wahyu)

REPUBLIKA.CO.ID, TOMOHON -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung menurunkan status Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) dari siaga level III menjadi waspada level II.

"Meskipun terjadi penurunan status namun PVMBG merekomendasikan agar tidak ada aktivitas masyarakat ataupun pengunjung di dalam radius 1,5 kilometer dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon," kata Pengamat Pos Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen Mohammad Isra, Jumat (26/8).

Isra menambahkan, PVMBG menurunkan status salah satu gunung api aktif di Sulut selain Soputan (Kabupaten Minahasa Tenggara/Selatan), Karangetang (Kabupaten Kepulauan Sitaro), dan Gunung Awu (Kabupaten Kepulauan Sangihe) sejak tanggal 24 Agustus 2016 pukul 06.00 WITA. "Masyarakat diharapkan mematuhi radius bahaya yang telah direkomendasikan itu," katanya berharap.

Pada periode pengamatan Kamis (25/8) pukul 00.00-24.00 WITA, kata dia, secara visual gunung yang memiliki ketinggian 1.580 meter di atas permukaan laut ini tampak jelas dengan ketinggian asap 200 meter di atas puncak. "Warna asap putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang," jelasnya.

Sementara aktivitas kegempaan terekam tiga kali tektonik jauh beramplituda 5-28 milimeter selama 50-100 detik, satu kali vulkanik dalam amplituda enam milimeter selama lima detik.

Selain itu, sebanyak satu kali gempa tornillo amplituda 21 milimeter selama 14 detik, microtremor beramplituda 0,5-6,0 milimeter, amplituda dominan tiga milimeter serta gempa satu kali embusan amplituda 37 milimeter selama 10 detik.

Gunung Lokon pernah meletus hebat Oktober 1991 dan mengungsikan warga yang bermukim dekat lereng seperti Kelurahan Kinilow, Kinilow Satu dan Kakaskasen I ke sejumlah bangunan pemerintah dan swasta.

Pernah juga meletus pada pertengahan tahun 2011 dan sejak saat itu statusnya naik turun terkadang ditetapkan siaga level III, namun beberapa bulan kemudian kembali turun menjadi waspada level II.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement