REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Paskibraka Nasional asal Kota Depok, Gloria Natapradja Hamel disambut seperti pahlawan disambut 42 anggota Paskibraka Kota Depok di Balai Kota Depok, Kamis (25/8).
Pertemuan Gloria dengan 42 anggota Paskibraka Kota Depok berlangsung hangat. Gloria menceritakan kesan-kesan selama berlatih di Cibubur sampai tugas di Istana Negara.
"Ketika saya nggak boleh tugas menaikkan bendera, saya ingat semangat kalian yang juga jadi semangat saya. Karena tanpa kalian, nggak mungkin saya bisa di sini, kita mulai di sini bareng dan harus berakhir bareng juga," kata Gloria penuh haru yang mendapat sambutan rekan-rekan Paskibraka Kota Depok.
Pertemuan tersebut sekaligus dijadikan sebagai ajang reuni seluruh Paskibraka Tingkat Kota Depok yang sempat terpisah dengan dua Paskibraka yang terpilih di tingkat Provinsi Jawa Barat dan Nasional.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Seni dan Budaya (Disporaparsenbud) Agus Suherman, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada siswi asal SMA Dian Didaktika Cinere itu. Ia juga menyatakan rasa bangganya memiliki putra-putri Depok yang menjunjung tinggi rasa nasionalisme dan cinta tanah air.
"Terimakasih kepada siswa-siswi terbaik di Kota Depok, kami bangga atas pengabdian yang kalian sumbangkan untuk negara ini serta mampu mengharumkan nama Kota Depok dengan menyumbangkan dua siswa Paskibraka tingkat Nasional dan Provinsi," tutur Agus.
Gloria merupakan salah satu tim dari PaskibrakaTingkat Nasional asal Depok yang sempat menjadi perbincangan hangat di sejumlah media karena terkendala kasus dwi kewarganegaraan.
Namun, Gloria yang tetap bertugas saat upacara penurunan bendera di Istana Negara pada Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke 71, 17 Agustus lalu berkat izin dari Presiden RI Joko Widodo.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
