REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Barang bekas, seringkali dianggap sebagai benda tak berharga. Namun, pandangan tersebut berubah sejak Kolonel Punto bertugas di Korem 044 Palembang, Sumatera Selatan sekira bulan Mei lalu.
Dengan sebuah teknik khusus, ia menyulap ban bekas menjadi bahan cat anti radar. Meski masih dalam tahap uji coba, saat ini penemuan tersebut bakal terus dikembangkan.
"Ide dari komandan Korem, Kolonel Punto. Diambil dari ban bekas, dibuang kawat-kawatnya. Lalu kita proses," ujar Letkol Wahyu, Kasie Ops Korem 044 Palembang, saat memaparkan penemuan itu di rakornis TMMD di Balai Samudera, Rabu (24/8).
Wahyu menjelaskan karena dari ban bekas, serbuk cat anti radar itupun berwarna hitam. Ia optimistis jika sebuah bangunan atau kapal diolesi benda tersebut, maka radar musuh tidak akan bisa mendeteksi.
"Bangunan kita cat pakai (serbuk) itu tidak terdeteksi. Kapal juga," ucapnya.
Sebelum diperkenalkan ke KSAD yang membuka Rakornis TMMD hari ini, Wahyu mengaku telah menguji temuan cat anti radar tersebut. Kala itu, sebuah bangunan diolesi dan dicoba dideteksi dengan sebuah sinyal sonar. Namun, reaksinya justru menolak sinyal.
"Ini menolak sinyal. Baru kita uji pakai sinyal kita, pakai radar sonar," katanya.