REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ruhut Sitompul membantah kabar jika dirinya dipecat dari Partai Demokrat. Ruhut menegaskan, ia akan tetap menjadi kader partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

''Karena Pak SBY sayang sama aku, maka banyak yang cemburu. Tadi aku ditelepon SBY, minta ketemu di suatu tempat, SBY sangat menghitung semua. Ngobrol dan kemudian diberikan memo oleh bapak,'' katanya dalam konferensi persnya, di fraksi Demokrat, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (22/8).

Pertemuan itu, kata Ruhut, untuk memperjelas informasi simpang siur terhadap dirinya. Terutama, isu yang menyebutkan bahwa pemecatan anggota Komisi III DPR itu akibat keberpihakannya kepada Ahok dan Jokowi.

Dalam pertemuan yang enggan disebutkan tempatnya oleh Ruhut, SBY memberikan memo dalam sebuah kertas segi empat, yang berisikan tujuh perintah SBY. Memo itu berisi pertama, Ruhur tetap aktif dan kritis di komisi III DPR, terutama dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.

Ia juga tetap aktif dalam jabatan di DPP sebagai koordinator Polhukam. Lalu, mengimplementasikan sikap politik PD yang Non blok dan tak masuk koalisi. Kami tetap penyeimbang berada di tengah.

''Dukung kebijakan yang tepat dan pro rakyat. Yang baik dukung, kalau ada sesuatu Kritisi dengan solusi,'' ujarnya.

Keempat, menyangkut isu politik yang sangat sensitif, Ruhut harus lebih memahami posisi PD dan lebih aktif. Kelima, berkaitan dengan penataan kembali struktur kepengurusan DPP, tim juru bicara dipimpin langsung oleh SBY.

Selanjutnya, Ruhut Sitompul diminta lebih fokus melaksanakan tugas-tugas yang tadi disebutkan. SBY berharap Ruhut tetap kritis dan aktif dengan sikap kebijakan ketua umum. Jika ada yang ingin dikonfirmasikan agar langsung menghubungi Ketum dan Sekjen langsung.

''Terakhir, untuk dilaksanakan dan sukses selalu. Tanda tangan SBY,'' ucapnya.

Mengenai dukungannya terhadap Ahok sebagai Cagub DKI, ia menyatakan selama ini dukungannya bersifat pribadi. Ruhut juga mengungkapkan SBY akan segera memutuskan kepada siapa Demokrat akan mendukung.

Ikuti Whatsapp Channel Republika