Ahad 21 Aug 2016 16:04 WIB

Kapal Wisata Tenggelam di Tanjung Pinang, 10 Tewas

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Achmad Syalaby
Kapal tenggelam/ilustrasi
Foto: pixabay
Kapal tenggelam/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan tenggelamnya sebuah kapal kayu (pompong) berpenumpang 17 orang di perairan antara Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau, Tanjung Pinang, dan Pulau Penyengat.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan, kapal tersebut karam pada Ahad (21/8) pagi pukul 09.30 WIB. Penumpang terdiri atas satu pengemudi, dua anak, dan 14 orang dewasa. Mereka adalah wisatawan yang hendak berkunjung ke Penyengat.“Kapal tenggelam akibat angin kencang dan gelombang besar di perairan Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjung Pinang Kota, Kota Tanjung Pinang,” kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Ahad (21/8).

Hingga pukul 14.30 WIB, lanjut dia, tim SAR gabungan telah berhasil menemukan 12 penumpang. Di antaranya, dua orang luka-luka dan 10 orang dalam kondisi tewas. Adapun lima penumpang yang hilang sampai kini masih terus dicari.

Kapal sebelumnya terbalik dihantam gelombang dan tenggelam. Semua penumpang berusaha berenang dan meraih pompong yang berada di sekitar. Namun, kata Sutopo, sebagian penumpang yang tak dapat berenang lantas terseret gelombang.

Lebih dari dua ratus personel tim SAR gabungan terus bekerja. Itu terdiri atas unsur Basarnas, BPBD, Marinir TNI AL, Polisi Air, Tagana, Satpol PP, SKPD, dan relawan.“Sekitar 20 kapal dan 50 pompong dikerahkan mencari korban hilang. Pasukan marinir menyelam mencari korban yang tenggelam. Kendala utama adalah arus cukup kencang.”

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement