Kamis 18 Aug 2016 15:33 WIB

Mensos Motivasi Tagana dalam Peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia

Mensos Khofifah Indar Parawansa memaparkan persentasi saat melakukan silahturhami di kantor Republika, Jakarta, Rabu (10/8). (Republika/ Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Mensos Khofifah Indar Parawansa memaparkan persentasi saat melakukan silahturhami di kantor Republika, Jakarta, Rabu (10/8). (Republika/ Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memperingati Hari Kemanusiaan Sedunia (World Humanitarian Day) pada 19 Agustus 2016. Mewakili pemerintah Indonesia, Khofifah mengucapkan selamat memperingati Hari Kemanusiaan Sedunia kepada para pegiat kemanusiaan di seluruh Indonesia dan seluruh dunia.

“Kiranya momentum ini bisa menjadikan motivasi dan semangat untuk berbuat lebih banyak atas nama kemanusiaan,” ujar Khofifah saat memberi arahan dalam Pelatihan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Tingkat Madya di Sentul, Kabupaten Bogor, Kamis (19/8).

Peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia dilakukan selain untuk memperingati mereka yang kehilangan nyawa dalam melakukan upaya kemanusiaan, juga untuk membangun kesadaran publik mengenai urusan kemanusiaan serta upaya kemanusiaan yang dapat dilakukan setiap orang. Karena itu, setiap orang dapat menjadi pelaku kemanusiaan dan bermanfaat bagi orang yang membutuhkan bantuan.

Tanggal 19 Agustus menandai hari terjadinya pengeboman di kantor pusat PBB di Baghdad, Irak yang menewaskan 22 orang relawan kemanusiaan. Untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai bantuan kemanusiaan sedunia dan orang-orang yang menaruh hidup mereka dalam risiko demi memberikan pelayanan kemanusiaan, Majelis Umum PBB menetapkan tanggal 19 Agustus sebagai Hari Kemanusiaan Sedunia (HKS) pada 2008.

“Kita tidak bisa mengelak lagi, yang harus dilakukan yakni mereduksi kemungkinan risiko bencana, membangun antisipasi dini masyarakat di daerah-daerah rawan bencana dan dengan peta yang tersedia,” ucap Khofifah.

Pos komando (posko) sebagai pusat pengendalian dan pengawasan sekaligus wadah koordinasi berbagai pihak menjadi penting untuk dipahami oleh Tagana. Untuk itulah, Kementerian Sosial mengadakan kegiatan bagi 120 personel Tagana tingkat Madya untuk mendapat pembekalan tentang Manajemen Posko Penanggulangan Bencana di Tagana Training Center, Sentul pada 15-20 Agustus 2016.

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan, sejalan dengan peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia, menjadi penting bagi Tagana untuk membangun kapasitas bekerja sama dengan berbagai pihak dalam penanggulangan bencana melalui posko, dan menunjukkan kepada dunia sebagai bagian dari Satu Kemanusiaan.

“Posko Kementerian Sosial dan Dinas Sosial di seluruh Indonesia adalah sebagai pendukung utama dalam melakukan perlindungan sosial terhadap korban bencana alam. Melalui posko ini data kejadian bencana beserta dampaknya dapat diperoleh secara cepat dan tepat," ujarnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement