Rabu 17 Aug 2016 15:45 WIB

KPK Bantah Archandra Minta Bongkar Mafia Migas di KemenESDM

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Ketua KPK Agus Raharjo
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Ketua KPK Agus Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Agus Rahardjo membantah ada kesepakatan khusus KPK dengan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar pada saat kunjungan Archandra ke Gedung KPK, 8 Agustus lalu. Menurutnya kunjungan Archandra pada saat itu hanya sebagai kunjungan perkenalan untuk jabatan menteri yang baru diisi olehnya.

"Bahwa beliau datang, saya melihatnya sebagai sebuah courtesy call. Jadi sebagai pejabat baru, sopan-santunnya bertemu dengan banyak pihak, menyatakan pengen akuntabel," katanya usai memimpin upacara peringatan HUT RI di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (17/8).

Adapun informasi yang tersebar kata Agus justru terkait adanya permintaan Archandra kepada KPK untuk mengusut mafia migas dan sejumlah kasus di KemenESDM. Ia juga membantah ada hal yang dilaporkan Archandra dalam pertemuan tersebut.

"Melaporkan sih tidak, seolah-olah sudah membawa dokumen," ujarnya.

Diketahui sebelumnya beredar informasi bahwa persoalan pencopotan Archandra sebagai menteri bukan hanya lantaran dwi kewarganegaraan, namun bermula dari kunjungan Archandra ke KPK.

Isu tersebut beredar di media sosial dan menjadi viral dimana disebutkan Archandra meminta KPK mengusut tuntas mafia yang ada di lingkungan KemenESDM.

Hal itu pun yang akhirnya membuat para petinggi partai politik geram. Masih disebutkan di informasi viral tersebut, yang kemudia akhirnya memunculkan polemik kewarganegaraan ganda Arcandra dan berujung pemberhentian secara hormat oleh Presiden Joko Widodo pada 15 Agustus lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement