REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan pernah menegaskan akan mem-backup Arcandra Tahar yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri ESDM. Hal itu Luhut lontarkan dua pekan lalu usai bertemu Arcandra di kantornya.
Saat ini, setelah Arcandra diberhentikan dari jabatannya, Luhut menyatakan kasus dwikewarganegaraan Arcandra di luar wewenangnya. Ia menyebutkan, hal itu sepenuhnya di bawah wewenang Kementerian Hukum dan HAM.
"Tanya saja Menkumham, itu bukan urusan saya," kata Luhut di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (16/8).
Luhut mengakui memang pernah mengeluarkan pernyataan bahwa ia akan mem-buldozer siapa pun yang berani mengusik kinerja Arcandra Tahar. Namun, untuk kasus kewarganegaraan ini, Luhut memilih tak berikan komentar.
"Itu kan waktu saya 2 Agustus, di sini kan banyak yang tidak jelasnya, yang mengganggu karena kebijakannya mengganggu orang lain, jangan takut saya bilang," ujar Luhut.
Dua pekan lalu, Luhut sempat membela Arcandra ketika ia dikejar-kejar awak media. Ia meminta awak media untuk memberikan Arcandra waktu untuk bekerja sesuai arahan presiden. Bahkan, Luhut secara terang-terangan menyatakan dukungannya kepada Arcandra dan akan membantu Arcandra bila ada yang berupaya menghalangi langkahnya.
"Kasih Pak Tahar waktu. Dia tiga hari enggak tidur. Karena orang Texas datang kemari tiba-tiba. Jadi jangan kalian pikir main-main. Jadi saya backup habis Pak Tahar. Yang macam-macam buldozer aja," katanya saat itu.