"Boeing adalah perusahaan besar, sehingga saya dapat tenggelam dalam permasalahan rinci tanpa memiliki gambaran mengenai penyelesaian seluruh permasalahan," katanya.
Akhirnya Ainun menyerahkan keputusan kepada Habibie dengan sebuah catatan. Persyaratan itu yakni agar Habibie tak lupa dan mengingkari sumpah yang pernah diucapkan ketika sakit keras berbaring di rumah sakit. Berikut bunyi sumpah tersebut;
Terlentang!Jatuh!Perih!Kesal!
Ibu pertiwi
Engkau pegangan
Dalam perjalanan
Janji pusaka dan sakti
Tanah tumpah darahku makmur dan suci.
Hancur badan!
Tetap berjalan!
Jiwa besar dan suci
Membawa aku Padamu!
Arti Padamu yang dimaksud dalam tulisan itu adalah Indonesia makmur dan suci dengan mengandalkan sumber daya manusianya. "Setelah kami renungkan bersama, tawaran Boeing kami tolak dan kami memutuskan agar saya melamar pada perusahaan kecil di Hamburg," ujarnya.