Selasa 16 Aug 2016 08:54 WIB

Cerita Habibie yang Memegang Teguh Status Warga Indonesia

BJ Habibie (Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika)
Foto:
BJ Habibie (Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika)

"Boeing adalah perusahaan besar, sehingga saya dapat tenggelam dalam permasalahan rinci tanpa memiliki gambaran mengenai penyelesaian seluruh permasalahan," katanya.

Akhirnya Ainun menyerahkan keputusan kepada Habibie dengan sebuah catatan. Persyaratan itu yakni agar Habibie tak lupa dan mengingkari sumpah yang pernah diucapkan ketika sakit keras berbaring di rumah sakit. Berikut bunyi sumpah tersebut;

Terlentang!Jatuh!Perih!Kesal!

Ibu pertiwi

Engkau pegangan

Dalam perjalanan

Janji pusaka dan sakti

Tanah tumpah darahku makmur dan suci.

Hancur badan!

Tetap berjalan!

Jiwa besar dan suci

Membawa aku Padamu!

Arti Padamu yang dimaksud dalam tulisan itu adalah Indonesia makmur dan suci dengan mengandalkan sumber daya manusianya.  "Setelah kami renungkan bersama, tawaran Boeing kami tolak dan kami memutuskan agar saya melamar pada perusahaan kecil di Hamburg," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement