REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Partai NasDem meminta dua kepala daerah, yaitu Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengakhiri adu argumennya sebagaimana sudah ditunjukkan dalam laporan media beberapa hari terakhir ini.
"Saya sebagai kakak mereka berdua, sudah hentikan dan jangan buang energi dengan saling beradu argumen di media," ujar Ketua Umum DPP NasDem Surya Paloh ketika ditemui di Surabaya, Ahad (14/8).
Menurut dia, keduanya sama-sama kepala daerah yang seharusnya saling menghormati dan memegang amanat dari rakyat sehingga harus memberikan rasa lebih tenang.
"Saya mengikuti perkembangan di media. Mereka adalah pemangku amanat rakyat dan jangan sampai mengganggu kinerja gara-gara ada ketidaksepakatan sebuah permasalahan," ucapnya.
Selain itu, bos media grup tersebut meminta kepada media untuk lebih tenang dan tidak terpancing dengan kabar-kabar maupun informasi yang semakin memperuncing masalah.
"Saya juga mengingatkan ke pers untuk tidak terpancing, dan sesungguhnya masih banyak yang lebih memiliki nilai berita," katanya.
Di sisi lain, sebagai salah satu partai pengusung Ahok, Partai Nasdem siap memenangkannya meski Risma yang akan maju sebagai lawannya di Pilkada DKI 2017.
"Tapi tanya dulu, Mbak Rismanya mau enggak dicalonkan. Tapi meski maju, itu bagus dan kami tetap optimistis kepada Ahok," katanya.
Siapapun lawan Ahok, kata dia, NasDem tetap mendukung penuh, bahkan sudah mendukungnya sejak ada wacana maju melalui jalur perseorangan.
Terkait wakil yang disiapkan, pihaknya belum bisa memastikan karena harus berbicara dengan Ahok maupun partai politik pengusung lainnya, seperti Partai Hanura dan Partai Golkar.
"Dulu memang muncul nama Heru (Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah DKI, Heru Budi Hartono), tapi itu saat rencana maju dari perseorangan. Kalau sekarang kan diusung partai," katanya.