Rabu 10 Aug 2016 22:54 WIB

Luhut: Membangun Ekonomi Maritim Janji Presiden Jokowi

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Bayu Hermawan
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Pandjaitan mengatakan pembangunan kemaritiman di Indonesia harus bisa meningkatkan kesejahteraan nelayan.

"Membangun ekonomi maritim adalah janji Presiden Joko Widodo. Pemerintah akan terus membangun infrastruktur, pertahanan laut termasuk sekolah maritim," katanya di Pati, Jawa Tengah, Rabu (10/8).

Ia menambahkan, pemerintah mendorong industri perikanan untuk semakin maju lagi. Tetapi, ia menekankan agar jangan sampai terjadi overfishing.

"Menteri Susi sudah berbuat untuk memberantas illegal fishing," ujarnya.

Luhut pada kesempatan ini juga mengunjungi pengelolaan dan pengolahan ikan pindang di wilayah Juwana. Berdialog dengan pengerajin ikan pindang.

Dalam dialog dengan nelayan saat berkunjung ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Juwana II di kecamatan Juwana Menko Luhut mengatakan ia berencana untuk mengundang seluruh pemangku kepentingan di bidang perikanan dan kemaritiman untuk berdialog.

"Saya tampung keluhan bapak-bapak lalu nanti kita dialog di Jakarta. Syaratnya jangan marah-marah, kita selesaikan dengan kepala dingin," jelasnya.

Di TPI Juwana ll ini Menteri Luhut menyaksikan proses pelelangan ikan. Kepada wartawan Menko Luhut mengatakan dalam pertemuan akbar nanti akan dibicarakan perumusan aturan perikanan.

"Tiap daerah kita ini kan masalah perikanannya berbeda. Di timur ada masalah ini, di Natuna masalahnya lain lagi, di sini mungkin beda masalahnya. Jadi kita harus hati-hati merumuskan peraturan," jelasnya lagi.

Menurutnya, Pemerintah sudah mempunyai program membangun pasar ikan di Natuna tahun ini. Pemerintah juga akan membangun pasar ikan di Saumlaki, Morotai, Jembrana dan Muara Baru. Saat ditanya mengenai investasi asing, Ia tidak mau berkomentar terlalu detail tentang masalah tersebut.

"Mengenai kerjasama dengan asing, saya lebih menitikberatkan pada penciptaan peluang bagi nelayan-nelayan kita untuk mempelajari teknologi dari luar negeri  hingga 10 tahun ke depan. Nelayan kita harus menguasai teknologi yang lebih mutakhir. Tapi, nanti kita lihat lagi bentuk yang tepatnya seperti apa," katanya.

Masalah keamanan di perairan pun akan dibahas dalam pertemuan tersebut tambah Menko Luhut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement