Rabu 10 Aug 2016 03:07 WIB

LP Nusakambangan Cari Buku Tamu Kunjungan Freddy Budiman

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
LP Nusakambangan
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
LP Nusakambangan

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Otoritas LP Nusakambangan masih menelusuri penjelasan mantan Koordinator LP Nusakambangan Liberti Sitinjak mengenai adanya orang dan BNN yang mempertanyakan pemasangan CCTV di sel Freddy Budiman. Kepala LP Batu yang juga menjabat sebagai Koordinator LP 8 LP di Nusakambangan dan Cilacap, Abdul Aris, mengakui pihaknya masih mencari buku tamu yang digunakan pada 2014.

''Itu kan kejadian tahun 2014. Kita masih mencari bukunya, karena itu sudah kejadian dua tahun lalu,'' kata Abdul Aris, Selasa (9/8).

Dia menyebutkan, setiap buku tamu yang wajib diisi para pengunjung LP Nusakambangan, hanya digunakan selama sekitar dua bulan. Setelah itu harus diganti, karena lembarannya sudah habis terisi.

Dengan rentang waktu kejadian yang sudah berlalu selama dua tahun silam, dia mengaku benar-benar harus membongkar seluruh arsip buku tamu untuk menemukan buku tamu yang mencantumkan nama petugas BNN tersebut. ''Sampai sekarang, kita juga belum tahu siapa nama petugas BNN tersebut,'' katanya.

Bahkan dia mengaku, mencari buku tamu yang digunakan dua tahun lalu tersebut akan cukup sulit. ''Saya tidak tahu apakah buku itu masih bisa ditemukan atau tidak. Saya sudah perintahkan petugas saya untuk mencari buku tamu tersebut,'' ujarnya.

Dari pengalaman yang pernah dialami Republika.co.id saat berkunjung ke Nusakambangan, untuk bisa masuk ke pulau tersebut, pengunjung harus mencatatkan identitas diri dalam buku tamu di pos penjagaan yang terdapat di dermaga Wijayapura. Dalam buku tamu tersebut, pengunjung juga harus mencantumkan keperluan berkunjung ke LP di Nusakambangan.

Setelah mengisi buku tamu, para pengunjung wajib meninggalkan identitas diri seperti KTP/SIM  di pos tersebut untuk ditukarkan dengan ID Card. Setelah pulang dari Nusakambangan, ID Card tersebut baru ditukarkan lagi di pos tersebut.

Menyinggung mengenai kemungkinan adanya orang BNN yang sudah menanyakan soal buku tamu tersebut, Abdul Aris menyatakan sampai sekarang belum ada yang datang menanyakan soal buku tamu tersebut. ''Belum...belum ada,'' katanya.

Dia menyatakan, bila sewaktu-waktu dimintai keterangan BNN yang terkait dengan masalah pengakuan Freddy Budiman pada koordinator Kontras Haris Azhar, pada prinsipnya dia mengaku siap. ''Namun kepentingannya apa. Saya tidak tahu apa-apa soal penjelasan yang disampaikan Kontras. Kalau soal buku tamu, ya ini sedang kami cari,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement