Selasa 09 Aug 2016 15:55 WIB

Apresiasi Koalisi Kekeluargaan, Hanura Singgung Kambing Dibedakin

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Ilham
Tujuh partai besar mengadakan pertemuan menghadapi Pilkada DKI Jakarta  2017. Dalam pertemuan tersebut koalisi tujuh partai atau koalisi kekeluargaan ini membeberkan kriteria yang akan diusung untuk Pilgub Jakarta 2017. Jakarta, Senin (8/8).
Foto: MGROL76
Tujuh partai besar mengadakan pertemuan menghadapi Pilkada DKI Jakarta  2017. Dalam pertemuan tersebut koalisi tujuh partai atau koalisi kekeluargaan ini membeberkan kriteria yang akan diusung untuk Pilgub Jakarta 2017. Jakarta, Senin (8/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Hanura cukup senang dengan adanya silaturahmi politik antarpartai politik (parpol) di level DKI Jakarta. Apalagi dalam silaturahmi tersebut tercetus pemberlakuan koalisi tanpa syarat, Koalisi Kekeluargaan, sama seperti apa yang telah dilakukan tiga partai pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta 2017.

"Jika koalisi tanpa syarat benar akan dilakukan tujuh partai yang kemarin berkumpul, artinya ini kemajuan dalam demokrasi di Jakarta, menepis isu tentang mahar-mahar politik yang selama ini beredar kencang di publik," kata Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hanura DKI Jakarta Canter, Sangaji di Jakarta, Selasa (9/8).

Terkait koalisi tanpa syarat ini, Hanura (salah satu partai pendukung Ahok) masih membuka lebar koalisi. Menurut dia, berbagai kemungkinan masih bisa terjadi. Dia berharap semua parpol bisa saling melihat dengan nuraninya siapa pemimpin ideal untuk Jakarta.

Menurut canter, dalam kaca mata Hanura, Ahok masih lebih baik. Dia pun mengapresiasi pertemuan tersebut yang menandakan para parpol serius mencari calon ideal penantang Ahok.

"Bukan sekadar kambing dibedakin seperti yang di katakan salah satu elite partai, istilah kambing dibedakin kurang paslah diwacanakan di Jakarta," ujarnya. Canter menyebut Jakarta butuh pemimpin yang jelas, serius, serta mempunyai visi dan keberanian.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement