REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, masih cukup tinggi. Tercatat sebanyak 10 orang ibu meninggal dunia dan 111 bayi yang meninggal selama Januari-Juni 2016.
"Jumlah AKI sebanyak 10 orang dan AKB sebanyak 111 orang, sehingga hal itu menjadi komitmen kita bersama untuk menurunkan AKI dan AKB di Probolinggo," kata Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan (Dinkes) Probolinggo dr Moch. Asjroel Sjakrie di Probolinggo, Senin (8/8).
Tahun 2014 tercatat AKI mencapai 130,51/100.000 Kelahiran Hidup (KH) atau 24 ibu yang meninggal dunia dan jumlah AKI tersebut meningkat pada tahun 2015 menjadi 140,62/100.000 KH atau sebanyak 26 ibu meninggal dunia. Sedangkan AKB tahun 2014 mencapai 12,78/100.000 KH atau sebanyak 235 bayi yang meninggal dunia dan pada tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 13,08/1000 KH atau sebanyak 242 bayi meninggal dunia.
"Pemkab Probolinggo terus berupaya mendukung program kesehatan ibu dan anak melalui ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan, alat kesehatan dan obat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu dan bayi secara aman, bermutu dan terjangkau. Program ini terus diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan," tuturnya.
Untuk itu, lanjut dia, Dinkes Probolinggo berupaya agar semua desa memiliki bidan karena ada enam desa yang belum memiliki bidan desa, sehingga akses ibu dan anak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. "Bidan harus siap memberikan pelayanan di masyarakat dengan cepat dan optimal setiap saat ketika masyarakat membutuhkan pertolongan," katanya.