Senin 08 Aug 2016 18:24 WIB

Pemindai ERP Tak Bisa Tembus Kaca Film Berbahan Metal, Ini Solusi Ahok

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bilal Ramadhan
 Petugas dinas perhubungan mengatur kendaraan yang melintas saat  uji coba mesin electronic road pricing (ERP) di Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (30/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Petugas dinas perhubungan mengatur kendaraan yang melintas saat uji coba mesin electronic road pricing (ERP) di Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (30/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengakui kabar bahwa salah satu merek kaca film tak bisa ditembus pemindai sistem jalan berbayar (ERP). Alasannya, kaca film milik salah satu pabrikan ternama itu terbuat dari bahan metal yang tebal.

Basuki alias Ahok pun menyarankan agar mobil dengan kaca film itu untuk dilubangi agar bisa dipindai ERP. Ia pun mencontohkan kaca film kadang dilubangi lantaran saat malam membuat pengemudinya kesulitan melihat kaca spion.

"Itu sesuatu yang dari dulu diprotes, sama kayak kamu bawa mobil malam kan gelap, kamu lihat spion enggak bisa, ya kamu bolongin. Ya sama, sekarang kamu mau pasang OBU (on board unit) di mobil kalau enggak tembus, boleh enggak anda potong? Boleh toh," katanya di Balai Kota, Senin (8/8).

Ia merasa ketentuan soal pembolongan itu tak perlu diatur dalam Pergub. Sebab ia menjanjikan ERP tak hanya memindai OBU, tapi juga plat nomor. Sehingga mobil tak akan lolos kalau melanggar ERP. Petugas polisi pun bisa mengirimkan denda tilang langsung ke alamat pengguna mobil karena plat nomornya dapat dipindai.

"Yang penting diatur itu kalau kamu lewat enggak bayar, OBU kamu enggak bisa ditangkap, kita kejar kamu di STNK, kamu enggak bisa bohong kok," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement