Senin 07 Oct 2024 18:35 WIB

Solusi Atas Kemacetan Jakarta dari Tiga Cagub dan Opini Pengamat Transportasi

Para cagub Jakarta memiliki gagasan berbeda saat ditanya cara mengatasi kemacetan.

Tiga pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta (dari kiri) Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto, dan Pramono Anung-Rano Karno  mengikuti debat pertama pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (6/10/2024). Debat perdana tersebut mengangkat tema penguatan SDM dan transformasi Jakarta menjadi Kota Global.
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Tiga pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta (dari kiri) Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto, dan Pramono Anung-Rano Karno mengikuti debat pertama pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (6/10/2024). Debat perdana tersebut mengangkat tema penguatan SDM dan transformasi Jakarta menjadi Kota Global.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Bayu Adji P, Antara

Para calon gubernur (cagub) DKI Jakarta memiliki gagasan masing-masing ketika ditanya cara untuk mengatasi kemacetan. Gagasan itu disampaikan para cagub saat debat perdana di JIExpo Kemayoran, pada Ahad (6/10/2024).

Baca Juga

Sebelumnya, panelis menanyakan strategi yang akan dilakukan calon dalam mengatasi kemacetan di Jakarta karena berdasarkan TomTom Traffics Index, Jakarta merupakan kota peringkat ke-29 sebagai kota termacet dan warga Jakarta harus menggunakan 53 persen waktu mereka lebih lama untuk melakukan perjalanan dibandingkan waktu normal.

Selain jumlah kendaraan bermotor di Jakarta melonjak 24,3 persen dibandingkan pada 2017 dan total jumlah kendaraan mencapai 21,9 juta berdasarkan data dari Korlantas Polri dan Dinas Perhubungan.

Cagub DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) menyatakan keinginannya untuk membuat sistem river way atau transportasi menggunakan perahu melintasi 13 sungai di Jakarta. Tak hanya itu, ia juga akan mengurangi pergerakan membangun pusat-pusat pertumbuhan baru di Jakarta dalam lima tahun ke depan.

"Di Ancol, di PIK di Meruya, di Kelapa Gading, di TB Simatupang, sehingga orang Selatan tinggalnya di Selatan tidak usah ke Pusat. Kerja di Selatan, nge-mall di Selatan. Orang di Barat tinggal di Barat, kerja di Barat nge-mallnya di Barat, tidak harus semua ke Pusat," kata RK dalam debat.

Selain itu, RK juga akan mengeluarkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) untuk semua industri secara bergiliran. Ia meyakini, upaya itu akan mengurangi pergerakan manusia di Jakarta.

"Insyaallah mengurangi kemacetan," kata mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) itu.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement