REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah nelayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum berani melakukan aktivitas melaut karena kondisi gelombang laut masih tinggi yang dapat mengancam keselamatan jiwa nelayan.
"Setelah Lebaran banyak nelayan belum berani melaut, karena gelombang yang mencapai 5 meter akibat angin kencang," kata Ende seorang nelayan Pantai Santolo, Kabupaten Garut, Sabtu (6/8).
Ia menuturkan, cuaca di perairan laut Garut Selatan masih belum normal sejak satu bulan lalu. Jika dipaksakan melaut, kata dia, risiko mengancam keselamatan jiwa saat di tengah lautan cukup tinggi. "Kalau angin kencang bisa membahayakan keselamatan bagi para nalayan," katanya.
Sebagian besar nelayan, kata dia, ada yang mengisi waktunya dengan menjalani pekerjaan lain seperti bertani atau kerja serabutan. "Banyak nelayan yang bertani atau kerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari," katanya.
Terkait masih ada beberapa nelayan yang melaut, kata dia, karena keterpaksaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun nelayan yang melaut itu, lanjut dia, hasil tangkapannya terkadang tidak maksimal, hanya beberapa kilogram ikan.
"Jika gelombang dalam kondisi stabil hasil tangkapan bisa mencapai 5 kwintal, kalau saat ini hasil tangkapan hanya beberapa kilometer saja," katanya.
Kepala Satuan Polisi Air Polres Garut, AKP Triandri menambahkan, kondisi cuaca di laut selatan Garut tidak menentu.
Bahkan, lanjut dia, gelombang tinggi beberapa kali terjadi sehingga cukup membahayakan bagi para nelayan untuk melakukan aktivitas melaut. "Apabila cuaca cukup berbahaya, kami selalu melakukan imbauan kepada nelayan agar tidak dulu melaut," katanya.