Selasa 28 May 2024 23:04 WIB

BPBD Lebak Minta Nelayan dan Wisatawan Waspadai Gelombang Tinggi Selatan Banten

Gelombang tinggi di perairan Banten diperkirakan mencapai 4 meter.

Gelombang tinggi (ilustrasi). BPBD Kabupaten minta nelayan mewaspadai gelombang tinggi hingga 4 meter.
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Gelombang tinggi (ilustrasi). BPBD Kabupaten minta nelayan mewaspadai gelombang tinggi hingga 4 meter.

 

REPUBLIKA.CO.ID, RANGKASBITUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak meminta nelayan mewaspadai gelombang tinggi hingga 4,0 meter di perairan selatan Banten dan Samudera Hindia pada Selasa (28/5/2024). Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak, Agust Riza Faesal di Rangkasbitung, Lebak mengatakan nelayan jika melaut harus mewaspadai gelombang tinggi di perairan selatan Banten dan Samudera Hindia, yang berdasarkan informasi dari Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berkisar antara 2,5 meter hingga 4,0 meter.

Baca Juga

Begitu juga wisatawan tidak berenang di sekitar pesisir pantai karena khawatir menimbulkan kecelakaan laut. BPBD Lebak minta nelayan perahu kecil di sekitar Pantai Binuangeun, Tanjung Panto, Suka Hujan, Cihara, Cibobos, Panggarangan, Bayah dan Sawarna waspadai gelombang tinggi di laut Banten agar tidak menyebabkan korban kecelakaan laut.

Dengan demikian, BPBD Lebak mengeluarkan peringatan dini risiko tinggi keselamatan terhadap nelayan yang menggunakan perahu kecil. "Kami minta nelayan jika melaut agar menggunakan peralatan keselamatan dengan memakai pelampung," katanya.

 

Sejumlah nelayan di TPI Bayah Kabupaten Lebak mengatakan, sejak satu pekan terakhir tinggi gelombang perairan selatan Banten dan Samudera Hindia berkisar 2,5 meter sampai 4,0 meter. Tinggi gelombang 4,0 meter di perairan itu cukup membahayakan bagi nelayan tradisional dengan perahu kecil.

"Kami lebih baik istirahat di rumah karena kondisi laut cukup berbahaya dengan tinggi gelombang itu," kata dia.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement