Sabtu 06 Aug 2016 13:29 WIB

BNN Sebut Freddy Budiman Mainkan Sensasi dan Jago Action

Rep: dadang kurnia/ Red: Citra Listya Rini
Terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman.
Foto: Antara
Terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Humas Badan Narkotika Nasional (BNN), Slamet Pribadi mengungkapkan betapa banyaknya jaringan pengedar narkoba di Indonesia. Setidaknya ada 72 jaringan pengedar barang haram tersebut. Bandar narkoba yang baru dieksekusi mati, Freddy Budiman disebut bagian dari kelas paling bawah dari semua jaringan tersebut.

"Pak Budi Waseso menyampaikan ada sekitar 72 jaringan narkotika di Indonesia. Ini kalau dari sisi kelas, Freddy belum apa-apa, masih ada yang lebih tinggi," kata Slamet dalam acara diskusi bertema 'Hitam-Putih Pemberantasan Narkoba' di Cikini, Jakarta, Sabtu (6/8).

Slamet menyebut sosok yang lebih besar bisnisnya dari Fredi yakni Akiong. Akiong kini mendekam di Lapas Cipinang. Dia merupakan penyandang dana untuk bisnis Fredi. "Akiong alias Chandra Halim. Kalau cuman Fredi terlalu gampang lah," katanya.

Selamet melanjutkan, nama Freddy bisa muncul di peemukaan sebagai gembong narkoba karena pandai memainkan sensasi, sehingga terlihat jago. Padahal, di belakang Fredi justru ada Akiong yang lebih kuat perannya dalam bisnis narkoba jaringan Freddy.

 

"Karena kepandaian dia (Freddy) memainkan sensasi, action-nya jago, maka dia yang terlihat. Akiong itu yang jalan langsung ke luar," yerang Selamet.

Namun, saat ditanya soal orang yang lebih kuat dibanding Freddy dan Akiong, Slamet enggak membeberkan. Tapi, dia berjanji untuk menumpas habis jaringan pengedar narkoba lain jika sudah benar-benar terungkap

"Tinggal buktikan dan tangkap, saya belum bisa mengungkap. Tapi kan kepolisian kita ketika kelihatan, langsung habisi," ucap Slamet.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement