REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan akan menjadi lokasi uji coba pengubahan sampah menjadi listrik. TPA ini menjadi salah satu yang dipilih Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) selain TPA di Medan, Lampung, Pontianak dan Mataram.
‘’TP Piyungan dipilih untuk kategori rendah 450 ton per hari, sementara Medan paling tinggi 1.500 ton per hari,’’ungkap tenaga ahli PT Surveyor Indonesia konsultan Kementerian ESDM Aris Arnadi dalam pertemuan dengan Sekda DIY, di Kepatihan Yogyakarta, Kamis (4/8).
Ujicoba pengubahan sampah menjadi energi listrik, dengan teknologi gasifikasi tersebut nantinya bisa mengurangi timbunan sampah. Metodenya, jelas Aris, sampah akan dibakar dalam temperatur hingga 1.300 derajat celcius, yang menghasilkan gas menjadi bahan bakar diesel untuk menggerakkan mesin penghasil listrik.
"Dalam sekali pembakaran bisa sampai 450 ton sampah dan menghasilkan daya 2,5 sampai 3 megawatt,’’ jelas dia.
Di Indonesia sendiri teknologi serupa sudah diaplikasikan di Tangerang dan Bantargebang Bekasi, tapi dilaksanakan oleh swasta. ‘’Harga satu mesin sekitar Rp200 miliar, yang disediakan oleh Kementerian ESDM,’’ tutur dia.
Untuk penerapan teknologi gasifikasi, tambah Aris, tiap TPA diminta menyediakan lahan seluas 6.000-7.000 meter.