Selasa 02 Aug 2016 20:49 WIB

Rob Ganggu Perekonomian Warga Pesisir Indramayu

Rep: Lilis/ Red: Teguh Firmansyah
Banjir rob  (ilustrasi)
Foto: Antara
Banjir rob (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Banjir pasang air laut atau rob yang menerjang Desa Eretan Wetan,  Kecamatan  Kandanghaur, Kabupaten Indramayu membuat perekonomian warga menjadi terganggu. Mereka berharap ada langkah antisipasi yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kondisi tersebut.

 

‘’Rob yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini luar biasa parah. Tahun-tahun sebelumnya tidak pernah separah ini,’’ ujar Kepala UPTD Perikanan dan Kelautan Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, RM Mustawan kepada Republika.co.id, Selasa (2/8).

 

Pria yang akrab disapa Maman itu menjelaskan, mata pencaharian sebagian besar warga di Desa Eretan Wetan adalah nelayan. Ikan yang diperoleh dari hasil melaut itu ada yang dikirim ke Jakarta untuk dijual secara langsung dan ada yang diolah menjadi produk olahan ikan, terutama dendeng ikan.

 

Maman menyebutkan, ada 42 industri rumahan di Desa Eretan Wetan yang selama ini melakukan kegiatan pengolahan ikan menjadi dendeng. Namun, pengolahan itu masih dilakukan secara tradisional dan dilakukan di atas lantai rumah.

 

Kini lantai rumah yang biasa digunakan untuk kegiatan pengolahan ikan menjadi tergenang banjir rob. Akibatnya, kegiatan pengolahan ikan menjadi terganggu. Kondisi tersebut diperparah dengan jalanan yang tergenang banjir rob.

Maman menambahkan, pada Juli – Agustus, di perairan Eretan sedang bertiup angin timur sehingga banyak nelayan yang tidak melaut. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pengolahan dendeng ikan, harus mendatangkan ikan dari luar desa.  ‘’Jalanan yang tergenang banjir rob juga membuat kendaraan menjadi susah untuk keluar masuk,’’ terang Maman.

Baca juga,  Warga Pesisir Karawang Mengungsi Akibat Banjir Rob.

Kepala Desa Eretan Wetan, Edi Suhedi menyebutkan, ada tiga blok yang kerap diterjang rob. Yakni Blok Pangpang, Condong dan Prempu. Di ketiga blok tersebut, air masuk ke rumah warga dengan ketinggian bervariasi, mulai 10 – 30 cm. Bahkan, rumah warga yang letaknya di pinggir kali, tergenang dengan ketinggian hingga lebih dari 50 cm.  ‘’Ada sekitar 400 rumah yang kerap terendam air saat rob datang,’’ terang Edi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement