Senin 01 Aug 2016 16:58 WIB

Tujuh WNI yang Disandera Masih Berada di Pulau Jolo Filipina

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Bayu Hermawan
Penyanderaan (ilustrasi)
Penyanderaan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Lalu Muhammad Iqbal mengatakan tujuh warga negara Indonesia yang disandera kelompok militer Filipina masih berada di Pulau Jolo, Filipina Selatan. Meski masih berada di satu pulau, keberadaan mereka berpindah-pindah.

"Ketujuh sandera kini masih berada di Pulau Jolo. Meski berpindah-pindah tempat, mereka tetap berdiam di satu pulau," ujarnya di Gedung Kemenlu, Senin (1/8).

Menurutnya, kondisi ketujuh sandera selalu  dipantau dari jarak dekat. Berdasarkan pantauan terakhir pada Ahad (31/7), kondisi ketujuh sandera umumnya baik. Mereka pun dipastikan berada di tempat yang aman.

Ia mengakui, salah satu dari ketujuh sandera kini sedang sakit. Namun, dia tidak memberikan rincian kondisi dan penyakit yang diderita satu sandera tersebut. "Memang benar, ada satu sandera sakit. Namun, umumnya kondisi sandera lain sehat," katanya.

Pada 20 Juni 2016 lalu,  sebanyak tujuh warga Indonesia ABK Kapal Tugboat Charles 001 dan Kapal Tongkang Robby 152 disandera oleh kelompok bersenjata. Penyanderaan terhadap tujuh ABK Indonesia itu terjadi di Laut Sulu dalam dua tahap, yaitu pada 20 Juni sekitar pukul 11.30 waktu setempat dan sekitar 12.45 waktu setempat di Filipina selatan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement