Sabtu 30 Jul 2016 10:15 WIB

Taman Nasional Way Kambas Makin Diminati Pengunjung

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Kehutanan Tachrir Fathoni (keempat kiri) menyerahkan hewan siamang untuk dilepasliarkan di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur, Rabu (27/7)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Kehutanan Tachrir Fathoni (keempat kiri) menyerahkan hewan siamang untuk dilepasliarkan di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur, Rabu (27/7)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Pengunjung Pusat Konservasi Gajah di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) makin ramai. Sejak dibuka untuk umum mulai Januari 2016 hingga pertengahan Juli 2016 jumlah pengunjung mencapai 10 ribu orang wisatawan.

"Bukan hanya dari Indonesia saja, wisatawan mancanegara juga datang ke lokasi ini," kata Kepala TNWK, Subakir di Waykambas Lampung Timur, Sabtu (30/7).

Ia juga menyebutkan perjalanan ke TNWK makin mudah karena sudah ada paket wisata ke Taman Nasional Way Kambas, dan tidak dikenakan tarif tambahan di luar biaya paket tertulis. Pusat Konservasi Gajah di TNWK Lampung Timur sudah dibuka mulai awal 2016 setelah sebelumnya sempat ditutup pada 2015.

Sejumlah upaya dilakukan untuk menarik wisatawan berkunjung ke TNWK. Begitu memasuki pintu gerbang TNWK, pengunjung bisa segera naik kereta kencana yang ditarik gajah, serta mendapatkan atraksi pengalungan bunga oleh gajah.

Taman Nasional Way Kambas menjadi ASEAN Heritage Parks sebagai kawasan perlindungan terpilih ke-36 di ASEAN. Penetapan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) sebagai kawasan perlindungan terpilih di wilayah ASEAN itu ditandai dengan penyerahan sertifikat AHP oleh Executive Director ASEAN Centre for Biodiversity Y Roberto V Oliva kepada Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tachrir Fathoni.

Acara itu dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti TNWK sebagai AHP dan peresmian Pusat Informasi Badak Sumatera, serta penandatanganan Gerakan Indonesia Celebrity Biodiversity di Suaka Rhino Sumatera TNWK Kabupaten Lampung Timur beberapa waktu lalu.

Peresmian TNWK sebagai AHP ditandai pula dengan pelepasan dua elang sumatra, sejumlah burung, dan seekor siamang ke habitat aslinya di TNWK.

"Dengan ditetapkan TNWK sebagai AHP saat ini menjadi tanda bahwa TN Way Kambas bukan milik Indonesia saja tapi milik dunia, karena TNWK memiliki keanekaragaman hayati dan keanekaragaman endemik," kata Tachrir.

Dia berharap penetapan TNWK sebagai AHP itu, akan menjadi sarana promosi oleh negara-negara ASEAN kepada dunia internasional.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement