Jumat 29 Jul 2016 19:46 WIB

Ahok Lapor Pencalonan di Mobil, Megawati: Kita Ada Mekanisme

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Subarkah
Presiden Joko Widodo (keenam kiri), Presiden ke-3 RI B.J. Habibie (ketujuh kiri), Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (kanan), dan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (kelima kiri) menghadiri Penutupan Rapimnas I Partai Golkar 2016 di Istora Senayan
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo (keenam kiri), Presiden ke-3 RI B.J. Habibie (ketujuh kiri), Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (kanan), dan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (kelima kiri) menghadiri Penutupan Rapimnas I Partai Golkar 2016 di Istora Senayan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah kejadian semobil antara dirinya, Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri guna membicarakan Pilgub DKI 2017. Ia menyebut kejadian itu hanya kebetulan semata.

Basuki alias Ahok mengatakan sebelum ke Rapimnas Golkar, ia mengunjungi Jokowi di Istana. Setelah di Istana, Jokowi menyatakan ingin menjemput Mega untuk berbarengan ke Rapimnas Golkar. Alhasil, Ahok pun akhirnya ikut rombongan itu.

"Ya kebetulan saya kemarin diajak Pak Jokowi ke Istana Negara untuk ngobrol-ngobrol. Sampai di istana, ditanya mau kemana? Mau ke Golkar. Saya bilang tadinya sama mau ke Bu Megawati sebelum bapak bilang panggil saya. Ya udah kita anter ke Bu Mega deh, sampai di sana, enggak tahunya  Bu  Mega juga mau ke Golkar," katanya di Balai Kota Jakarta, Jumat (29/7).

Ia menyebut hanya membicarakan hal-hal lucu saja selama semobil dengan Jokowi dan Megawati. Selain itu, Ahok juga memberitahu Megawati mengenai pilihannya menempuh jalur partai politik.

"Ngobrol yang lucu-lucu, ya saya ngomong aja. Saya sampaikan bahwa, Bu saya sudah putuskan sama Teman Ahok dan tiga partai, pakai jalur parta politik. Terus dia bilang: Kita ada mekanisme," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement