Kamis 28 Jul 2016 14:23 WIB

Survei: Media dan Publik Respons Positif Perombakan Kabinet

 Beberapa menteri baru Kabinet Kerja II berfoto bersama usai pengumuman perombakan kabinet oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/7).  (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Beberapa menteri baru Kabinet Kerja II berfoto bersama usai pengumuman perombakan kabinet oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/7). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perombakan Kabinet Kerja kedua mendapat respons positif dari media dan netizen.

"Responsnya positif dan netral. Sejauh ini media masih menunjukkan kepercayaan publik dengan kebijakan ini, selain menunggu kinerja kabinet baru. Sentimen negatif sebesar 18 persen," ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang, di Jakarta, Kamis (28/7).

I2 adalah perusahaan di bidang intelijen media, analisis data, dan kajian strategis dengan menggunakan perangkat lunak "AI" (Artificial Intelligence). Berdasarkan hasil kajian Indonesia Indicator (I2), pemberitaan perombakan kabinet sepanjang Rabu (27/7) mencapai 2.439 oleh 243 media di seluruh Indonesia. Menurut Rustika, respons di media sosial juga tak kalah seru. Berdasarkan kajian Indonesia Indicator, sebanyak 45.547 tweet dari 14.459 akun menyambut isu perombakan yang terjadi pada Rabu (27/7).

"Di media sosial Twitter isu ini juga direspons positif, meski dengan respons negatif yang lebih besar, yakni 24 persen. Namun, publik memberikan kepercayaan kepada Presiden Jokowi," ungkapnya.

Hal itu, kata dia, dibuktikan dengan dominasi emosi Anticipation, disusul Trust, dan Joy. Anticipation di sini diartikan bahwa netizen tengah memantau terhadap perkembangan isu reshuffle, terhadap nama-nama yang muncul, serta respons pasar.

"Netizen terlihat lebih hati-hati dalam menanggapi. Mereka mendukung keputusan ini, sekaligus ekspresi kegembiraan juga muncul. Emosi sedih maupun amarah ditemukan kecil," tuturnya.

Rustika mengungkapkan, dari nama-nama baru yang muncul, Sri Mulyani mendapat sambutan terbesar, yakni sebanyak 21.400 Tweet dengan emosi Trust terbesar, disusul Anticipation, dan Joy. "Makna dari emosi ini adalah kepercayaan netizen terhadap kemampuan Sri Mulyani, diiringi harapan, serta kegembiraan netizen yang diekspresikan melalui munculnya nama Sri Mulyani," papar Rustika.

Dari nama-nama baru yang masuk, hanya terlihat emosi Anger, amarah, ditemukan pada cuitan yang ditujukan kepada Wiranto. Meski, kata Rustika, secara garis besar emosi marah dan kecewa ini lebih sedikit daripada emosi anticipation yang ditujukan untuk Wiranto. 

"Hal yang menarik ditemukan pada Anies Baswedan. Apabila di media online (daring), nama Anies tidak banyak mendapat respons dibandingkan Rizal Ramli, Jonan, maupun Sudirman Said, namun emosi Sadness (sedih) mendominasi, disusul emosi Surprise (terkejut), dan anticipation dan trust," ungkap Rustika.

Dari sebanyak 2.947 tweet, lanjut Rustika, terlihat mereka merasa sedih atas peristiwa perombakan yang menimpa Anies. "Keterkejutan terhadap nama Anies banyak dimunculkan lewat twiyter, sementara emosi trust lebih bicara mengenai kemampuan Anies yang dianggap baik, sekaligus mempertanyakan reshuffle tersebut," papar Rustika.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement