REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Finalis Miss Earth diberi pembekalan mengenai lingkungan dan pelestarian satwa langka di Taman Safari Indonesia (TSI), Rabu (27/7). Amy Prastiti dan Biswajit Guha, dua orang curator satwa TSI memberikan pembekalan mengenai lingkungan dan pelestarian satwa langka melalui program konservasi kepada 27 orang para Finalis Miss Earth Indonesia 2016.
Para Finalis Miss Earth Indonesia 2016 ini, diterima oleh Direktur Taman Safari Indonesia Frans Manansang. Frans mengatakan TSI telah melakukan kegiatan Konservasi sejak dibuka pada tahun 1986. Pembekalan ini bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan kepada para Finalis Miss Earth Indonesia 2016. Selanjutnya, finalis akan bersaing mengikuti kontes Miss Earth mewakili Indonesia ke ajang internasional.
Para finalis diajak untuk melihat dari dekat satwa liar yang dilepas bebas seperti dihabitat aslinya. Para peserta juga dimanjakan untuk berfoto dengan berbagai jenis satwa di area Baby Zoo. Mulai dari berfoto dengan singa, burung kakatua, ular dan beberapa jenis satwa lainnya.
Frans menjelaskan juga mengenai proses pengolahan kotoran gajah yang ramah lingkungan. "Pengolahan poo paper (kotoran gajah menjadi kertas) ini sengaja dibuat, agar bahan baku kertas tidak melulu dibuat dari pohon. karena pabila pohon terus menerus digunakan untuk bahan pembuatan kertas, nantinya akan terjadi penebangan liar," kata dia.
Andrea (22 tahun), finalis dari Semarang mengaku senang ketika bisa berfoto dengan ular sanca albino. Sementara itu ada beberapa peserta yang juga berpose dengan harimau benggala, maupun satwa lainnya. Usai berfoto dengan satwa, mereka juga diajak untuk mengunjungi pengolahan limbah kotoran satwa untuk dijadikan kertas dan pupuk kompos.