REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Gerindra, Desmond J Mahesa, menegaskan, tantangan terbesar pemerintah saat ini adalah mengejar target pencapaian tax amnesty, yang mencapai 165 triliun rupiah hingga akhir tahun.
Dengan masuknya nama-nama baru di Kabinet Kerja, Desmond menyatakan, tidak menjamin target capaian tax amnesty bisa begitu mudah tercapai.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menunjuk Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan dalam daftar susunan menteri kabinet kerja. Masuknya Sri Mulyani diharapkan dapat meningkatkan kinerja tim ekonomi dari kabinet kerja, salah satunya dengan keberhasilan program pengampunan pajak atau tax amnesty.
Desmond pun mengungkapkan, tantangan terbesar pemerintah saat ini adalah pencapaian target pemasukan lewat pengampunan pajak. Namun, Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu mengakui, penunjukan Sri Mulyani itu bukan sepenuhnya menjadi solusi.
''Masalahnya, ekonomi, pendapatan kita tidak seperti yang diharapkan. Tantangan terbesar tetap apakah tax amnesty bisa mencapai target? Saya yakin, Sri Mulyani bukanlah Santa Claus yang bisa langsung menyelesaikan masalah,'' ujarnya di Kompleks Parlemen, Rabu (27/7).
Desmond menjelaskan komposisi kabinet kerja yang ada saat ini sudah cukup bagus. Bahkan, komposisi kabinet kerja sebelumnya juga tergolong cukup baik. Namun, lanjut Desmond, kondisi real di lapangan tidak mendukung anggapan tersebut.
Menurutnya, semua aspek masih mengalami krisis. Mulai dari aspek hukum, ekonomi, kesejahteraan masyarakat, hingga ketenagakerjaan.
''Yang lebih parah, apakah kabinet dengan orang-orang baru itu, bisa memenuhi janji-janji Jokowi yang cukup banyak,'' kata Ketua DPP Partai Gerindra tersebut.