Selasa 26 Jul 2016 21:06 WIB

Uji Coba Ganjil Genap, Dishub Tambah Bus Transjakarta

Rep: mg01/ Red: Muhammad Fakhruddin
Papan informasi uji coba penerapan sistem lalu lintas plat Ganjil Genap terpampang di kawasan Blok M - Senayan, Jakarta, Selasa (26/7).
Foto: Antara/ Yudhi Mahatma
Papan informasi uji coba penerapan sistem lalu lintas plat Ganjil Genap terpampang di kawasan Blok M - Senayan, Jakarta, Selasa (26/7).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Sistem pembagian ganjil dan genap bagi kendaraan plat mobil akan mulai dilakukan uji cobanya mulai besok. Meski baru dimulai dalam bentuk uji coba, sejumlah pihak sudah melakukan persiapan dalam berbagai hal. Seperti yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) dalam menambah jumlah armada bus Transjakarta.

Jumlah bus tersebut harus dilihat dulu perkembangannya. Itu karena saat pencabutan sistem 3-in-1, tidak ada penambahan yang signifikan penumpang yang beralih ke bus. “Masyarakat tinggalkanlah kendaraan pribadi, adanya sistem ini untuk mendorong masyarakat agar menggunakan angkutan umum,” kata Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah, Selasa (26/7).

Andri mengatakan pihaknya sudah menambah jumlah bus di 12 koridor. Khusus di koridor 1, jumlah bus yang ditambah menjadi 80 buah yang asalnya hanya 60 buah saja. “Seumpamanya tiap hari kelihatan oleh Transjakarta apa ada potensi naik nanti kami tambah lagi. Kami punya 200 bus yang belum kami manfaatkan,” kata Andri. 

Dalam bentuk pelaksanaannya, Dishubtrans sendiri mendapatkan bantuan dari pihak kepolisian. Andri mengaku bahwa kolaborasi dengan pihak Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya berjalan lancar. Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Syamsul Bahri mengatakan polisi siap membantu dalam pelaksanaan sistem ganjil genap.

Sistem baru ini pun nantinya akan dilakukan evaluasi. Bila dirasa tidak bermanfaat pemerintah akan mencari solusi lainnya. “Kenapa harus takut? Kalau tidak efektif dan tidak menguntungkan masyarakat cabut saja,” ucap Syamsul. Syamsul pun menambahkan hadirnya sistem ganjil genap ini sembari menunggu MRT yang belum rampung.

Syamsul juga menyampaikan dalam prosesnya sendiri, polisi masih akan melakukan pantauan secara manual. Itu dikarenakan belum tersedianya alat yang diperlukan. Bila ada masyarakat yang melanggar, polisi akan hanya memberi teguran. Belum memberi hukuman denda.

Sistem ganjil genap sendiri akan diberlakukan pada wilayah yang dulunya menerapkan sistem 3-in-1. Waktu pelaksanaannya sendiri akan dimulai pada pukul 07.00-10.00 WIB dan 16.00-20.00 WIB. Hanya saja, pantauan Republika belum melihat plang pengumuman sistem ganjil genap di wilayah yang akan memberlakukannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement