Selasa 26 Jul 2016 19:19 WIB

JK Berikan Saran Terkait Reshuffle

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Jusuf Kalla
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) terpaksa harus mempercepat kunjungan kerjanya di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (26/7). Sebab, diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba-tiba memanggil JK untuk merapat ke Istana Kepresidenan.

Menurut sumber di kantor Wakil Presiden, Jokowi dan JK sudah beberapa kali membahas terkait wacana perombakan menteri kabinet kerja.

"Sudah beberapa kali dan dia (Jokowi) mungkin sambil dengar kiri kanan. Dalam kurun waktu... ya begitu (beberapa bulan/beberapa minggu) masukan yang diberikan Pak JK... biasa saja," kata sumber di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (26/7).

Meskipun ia mengaku tak mengetahui alasan JK diminta untuk mempercepat kunjungan kerjanya dan merapat ke istana, sumber tersebut mengatakan isu yang akan dibahas oleh Jokowi dan JK sudah dapat diprediksi.

"Saya tidak tahu tapi diminta datang lebih cepat dan diminta ke istana. Gak tahu kenapa alasannya, tapi kan tidak ada pesan sudah tahu apa maksudnya (reshuffle)," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Wakil Presiden (Seswapres) Mohamad Oemar juga sempat membenarkan Wapres JK dipanggil secara mendadak oleh Presiden.

"Betul (Kunker dipercepat dan dipanggil Jokowi)," kata Oemar saat dihubungi.

Kendati demikian, Oemar mengaku tak mengetahui apa yang akan dibahas oleh Jokowi dan JK di Istana Kepresidenan. "Tidak disebutkan," kata dia.

Dalam pertemuan antara kedua kepala negara tersebut juga tak disebutkan apakah juga akan dihadiri oleh para menteri kabinet kerja atau tidak.

Sementara itu, Juru Bicara Wakil Presiden, Hussain Abdullah juga membenarkan JK harus merapat ke Istana Kepresidenan usai melakukan kunjungan kerja ke Makassar. Namun, ia mengaku tak mengetahui perihal isu yang akan dibahas oleh Jokowi dan JK.

"Dipercepat tidak juga tetapi kurang lebih seperti jadwal sebelumnya. Tapi memang Pak JK sore ini ke istana," kata Hussain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement