REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Negara-negara di Asia Tenggara dan Timur Tengah sampai saat ini masih menjadi negara tujuan favorit calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Kepala Seksi Pemetaan Potensi Penawaran Badan Nasional (BNP2TKI) Slamet Sriyadi mengatakan isu konflik yang terjadi di Timur Tengah tidak berpengaruh signifikan terhadap animo calon TKI.
"Gaji yang lumayan dan sudah ada kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan negara tujuan menjadikan calon TKI yakin hak-haknya terlindungi," jelas Slamet pada Selasa (26/7) di Malang, Jawa Timur.
Sebagai contoh, gaji yang ditawarkan perusahaan Malaysia kepada TKI berkisar antara 920-1.300 Ringgit Malaysia per bulan untuk posisi cleaning service dan buruh pabrik kayu. Angka ini setara dengan Rp 2,5-3 juta per bulan.
Sedangkan di Timur Tengah, konflik yang terjadi tidak memengaruhi animo calon TKI karena mereka menempati posisi di sektor formal. Slamet mengungkapkan posisi yang kerap diminta negara Timur Tengah adalah perawat dan tenaga ahli konstruksi. "Tahun ini Kuwait membuka lowongan 50 tenaga perawat dan 10 fisioterapis," imbuhnya.
Untuk semakin mendekatkan diri kepada para pencari kerja, BNP2TKI aktif berpartisipasi dalam jobfair yang digelar baik oleh pemerintah maupun swasta. Pada Selasa (27/6) dan Rabu (28/7) BNP2TKI membuka stand dalam jobfair di Kota Malang. Slamet mengatakan pihaknya menargetkan bisa menjaring seribu pendaftar.