REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, mengatakan empat warga tewas karena diduga keracunan AC mobil saat terjebak banjir dan lumpur di Kecamatan Carita, Ahad (24/7) kemarin pukul 19.30 WIB.
"Kami dugaan sementara korban meninggal dunia itu akibat keracunan AC mobil," kata Kepala Bidang Penanganan Pascabencana BPBD Pandeglang Lilis di Lebak, Senin (25/7).
Keempat warga meninggal dunia itu antara lain Evi Lutfiah (41), M Fahri Ramadan (6), Syarifatul Ginayah (18), dan Ahmad Ahyani (52). Mereka para korban itu itu beralamat Kampung Pangeuseupan, RT 01/14, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang.
"Semua korban meninggal itu dibawa ke RSUD Berkah Pandeglang dan sudah dibawa oleh keluarganya untuk dimakamkan," katanya.
Menurutnya keempat korban meninggal dunia itu dalam mobil Xenia dengan nomor polisi B 1892 BRH. Kemungkinan kendaraan yang dikemudikan Ahmad terjebak banjir, namun kondisi AC masih hidup.
Tim gabungan antara lain Basarnas, BPBD, Polisi, dan TNI melakukan evakuasi mobil yang terjebak banjir itu. Namun saat dibuka pintu mobil, ditemukan seluruh penumpang dalam kondisi meninggal.
"Kami dugaan sementara meninggal akibat keracunan AC itu," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan banjir yang melanda Kecamatan Carita dan Labuan,selain menewaskan empat korban juga enam desa terendam banjir. Keenam desa yang dilanda banjir tersebut diantaranya Kecamatan Labuan terdapat Desa Kalang Anyar, Desa Teluk, Desa Caringin dan Desa Labuan.
Sementara kecamatan Carita tersebar di Desa Pejamben dan Desa Banjarmasin. Ketinggian banjir itu antara 50 sampai 120 sentimeter dan warga sempat mengungsi ke tempat yang lebih aman. Banjir tersebut akibat meluapnya Sungai Cikoneng setelah dilanda hujan lebat disertai angin kencang dan petir, Minggu (24/7).
"Kami minta mengingatkan warga agar tetap mewaspadai banjir susulan karena curah hujan di daerah itu cenderung meningkat selama beberapa hari kedepan," katanya.