Sabtu 23 Jul 2016 16:15 WIB

Mensos Ajak Masyarakat Lindungi dan Bahagiakan Anak

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (tengah) menggendong seorang anak saat menjenguk sejumlah anak korban eksploitasi di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Bambu Apus.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (tengah) menggendong seorang anak saat menjenguk sejumlah anak korban eksploitasi di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Bambu Apus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh masyarakat untuk terus meningkatkan perhatian dan perlindungan terhadap anak di Indonesia. Hal itu ia sampaikan dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional 2016, Sabtu (23/7).

"Lindungi dan bahagiakanlah anak-anak kita," ujar Khofifah dalam Halal bi halal Muslimat NU dan Peringatan Hari Anak Nasional 2016 di Aula Pusdiklat Kementerian Sosial, Jakarta Selatan.

Khofifah mengatakan, semangat itu sejalan dengan tema yang diusung pemerintah yakni 'Akhiri Kekerasan pada Anak'. Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama itu turut menyerukan agar semangat tersebut direalisasikan dalam kehidupan dan tidak hanya sekadar ucapan belaka. "Memang itu mudah diucapkan tapi tidak mudah dilaksanakan," ujarnya.

 

Ia mengatakan, perlindungan pada anak harus terus menerus dilakukan. Orang tua pun dituntut harus bersabar mendampingi, membimbing, dan melindungi anak. Khofifah menegaskan anak tidak boleh dibiarkan begitu saja. "Ajari mereka agama dan sopan santun. Berikan perhatian tanpa henti. Itu cara melindungi mereka," ujar Khofifah.

Khofifah mengaku, seluruh elemen pun harus terlibat dalam melindungi tumbuh kembang anak Indonesia. Ia menyebut, salah satu unsur yang juga harus dilindungi yakni kesehatan anak. Ia menyontohkan, Arya Permana bocah obesitas dari Karawang, Jawa Barat yang sempat menyedot perhatian publik belakangan ini.

Menurut Khofifah, kasus Arya menunjukkan pentingnya pendampingan agar anak bisa mendapatkan asupan gizi yang tepat. "Yang mendampingi harus sabar. Saya juga minta Puskesmas terdekat bisa memberikan pendampingan," katanya.

Upaya ini dinilai Khofifah sebagai bagian dari perlindungan anak. Ia mengaku, gizi anak harus terjaga mulai dari dalam kandungan. Setelah lahir anak juga berhak mendapat perlindungan kesehatan seperti vaksinasi.

Khofifah menaruh harapan kepada pun berharap Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang baru agar bisa lebih menata berbagai masalah seputar produk yang terkait dengan kesehatan anak. Contohnya masalah vaksin. "Mudah-mudahan setelah Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang baru dilantik bisa merapikan dan menjaga agar tidak terjadi pemberian vaksin palsu pada anak," ujarnya.

Dalam acara tersebut turut hadir 200 anak dhuafa yang tinggal di sekitar TPA Bantar Gebang. Khofifah mengatakan semangat anak-anak tersebut patut dicontoh. Ini karena, mereka tetap semangat belajar dan berprestasi meski dalam keterbatasan ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement