REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum DPP Organda Eka Sari Lorena menilai, percepatan pembangunan jalan tol Trans Jawa oleh langkah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bukan solusi atasi kemacetan di jalan raya.
"Mirisnya, seolah-olah jalan tol adalah jawaban dari kemacetan total saat arus mudik Lebaran," katanya di Jakarta, Kamis (21/7).
Hal serupa pernah dilakukan pemerintah yang menganggap jalan tol merupakan jawaban atas kemacetan yang terjadi saat mudik dengan ruas tol hingga Brebes Timur.
"Setelah ruas tol mencapai Brebes Timur, nyatanya kemacetan tetap terjadi. Kemacetan bahkan bertambah panjang, dan bukan bertambah pendek. Kini, pemerintah kembali menjanjikan penambahan jalan tol," lanjutnya.
Pemerintah, lanjutnya, menargetkan pembangunan jalan tol Trans Jawa yang membentang dari Jakarta hingga Surabaya sejauh 661 km rampung pada 2018. "Saya justru khawatir ketika Tol Trans Jawa terselesaikan sepenuhnya ternyata kemacetan tetap terjadi saat arus mudik Lebaran," ungkapnya.
Direktur PT Eka Sari Lorena Transport itu tidak menampik jika pembangunan jalan tol memiliki dampak yang baik, namun pemerintah seharusnya juga mengatur penggunaan jalan tol tersebut dan berupaya keras mengajak masyarakat beralih ke transportasi umum.