REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso mengingatkan potensi ancaman peredaran narkoba melalui jalur laut pada wilayah perbatasan. Antisipasi perlu dilakukan seperti antara Batam dengan Singapura dan Malaysia.
"Mayoritas penduduk adalah nelayan yang memiliki kegiatan rutin yang rentan dimanfaatkan jaringan narkoba," kata Budi Waseso saat meninjau perairan perbatasan Indonesia dengan Singapura sesuai dengan rilis BNN Kepri, Kamis (21/7).
Hal tersebut telah menjadi perhatian khusus BNN. Sebagai langkah antisipasi, Kepala BNN melakukan pemantauan langsung di Selat Singapura dan mendekati selat Malaka yang termasuk kawasan rentan disusupi para sindikat narkotika internasional.
"Daerah perbatasan rawan dijadikan lajur penyelundupan dengan memanfaatkan mata pencaharian penduduk," katanya.
Ia berharap seluruh lapisan masyarakat memahami dan berperan aktif dalam melakukan upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Kepala BNN juga mengingatkan pada seluruh instansi yang terkait agar melakukan koordinasi, dan meningkatkan sinergi sekaligus meningkatkan fungsi peranan masing-masing institusinya dalam rangka menjaga kelautan Indonesia.
Budi Waseso juga meminta agar setiap instansi yang berhubungan dengan kelautan Indonesia dapat segera membuat program penanganan masalah kerawanan di laut "Pemerintah daerah perlu lebih aktif mengawasi kependudukan, pelayaran dan lain lain serta memahami tingkat kerawanan yang timbul," katanya.