REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia (BRG) bersama Universitas Riau (UR) melaksanakan pembekalan Kuliah Kerja Nyata Desa Gambut Sejahtera (KKNDGS) pada 18-20 Juli 2016. Pembekalan diikuti 51 orang mahasiswa yang nantinya menjadi pelaksana kegiatan KKN selama dua bulan.
"Mahasiswa diharapkan dapat memetakan masalah dan menggali potensi pada setiap desa agar penduduk setempat sejahtera," kata Deputi Penelitian dan Pengembangan BRG Haris Gunawan melalui siaran pers.
Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut penadandatanganan Nota Kesepahaman antara BRG dengan sejumlah universitas di antaranya UR, Universitas Jambi, Universitas Sriwijaya, Universitas Palangkaraya, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Cendrawasih, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Sebelas Maret Solo.
Mahasiswa KKN Gambut nantinya akan hidup dan belajar bermasyarakat di Desa Sungai Cina, Desa Sei Gomeng, dan Desa Bantar, Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten Kepulauan Meranti. KKN Gambut, lanjut dia, merupakan kegiatan strategis dalam mendukung Program BRG. Restorasi gambut selain untuk memulihkan gambut pada ekosistem aslinya yang basah, juga mendorong kesejahteraan masyarakat.
"Diharapkan dengan kegiatan ini dapat dijadikan pembelajaran dalam mendesain kegiatan KKNDGS pada tujuh provinsi wilayah prioritas restorasi gambut," ujarnya.
Pembekalan menghadirkan narasumber yakni Deputi Penelitian dan Pengembangan BRG Haris Gunawan, Deputi Operasional dan Kontruksi BRG Aloe Dohong, Staf Ahli Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hanni Adiati serta Rektor UR Aras Mulyadi.
Narasumber lainnya yakni Ketua LPPM UR Almasdi Syahza, Sosiolog UR Ashaluddin Jalil, Direktur Pascasarjana UR Zulkanain, Ketua LPPM Univeritas Sriwijaya Halimi, ahli lingkungan Universitas Palangkaraya Darmae Nasir, Antropolog Universitas Negeri Papua Ngurah Suryawan, LPPM UGM Djarot Heru Santosa dan PSB UR Adhy Prayitno dan Arifudin.