Selasa 19 Jul 2016 19:45 WIB

Bentuk Pansus Cengkareng, DPRD Ingin Toeti Ditangkap

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ilham
Gedung DPRD DKI  Jakarta
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Gedung DPRD DKI Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPRD DKI Muhammad Taufik ingin pengacara Toeti  Noeziar Soekarno dalam kasus pembelian lahan rusun Cengkareng Barat ditangkap. Taufik menuding pengacara tersebut telah mencuri uang negara.

Ketua DPW partai Gerindra itu merasa penangkapan Rudy dan Toeti dapat mengungkap aliran dugaan dana gratifikasi dalam pembelian lahan rusun tersebut. "Harus ditangkap tuh si Rudy. Itu udah pasti nyuri duit negara. Yang nerima duit kan Rudy, yang nerima Toeti, tangkap saja dua-duanya pasti kebuka ke mana aliran duitnya. Tangkap dulu baru kebuka nanti," katanya di gedung DPRD, Selasa (19/7).

Di sisi lain, ia mengakui DPRD DKI sudah membentuk panitia khusus (pansus) untuk menelusuri dugaan kasus itu. Sebab pembelian lahan rusun Cengkareng Barat masuk dalam salah satu kejanggalan yang tercantum pada LHP BPK tahun anggaran 2015. Ia menjanjikan pekan ini pansus itu sudah mulai bekerja.

"Minggu ini sudah jalan, ada dalam pansus LHP BPK. Ketuanya Ferrial. Ini tinggal nunggu daftar nama dari fraksi-fraksi," katanya.

Toeti diisukan berhubungan dengan Rudy Hartono Iskandar sebagai pengacaranya dalam penjualan lahan di Cengkareng Barat. Meski begitu kabar ini masih misterius. Pengacara Toeti saat ini, Ulhaq Andyaksa, mengaku tak tahu menahu soal hubungan kliennya dengan Rudy.

Toeti sendiri adalah ahli waris yang mengaku memiliki lahan seluas 4,6 hektare di Cengkareng Barat. Lahan itu bermasalah usai Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan DKI Jakarta membeli lahan tersebut senilai Rp 648 miliar. Sedangkan nama Rudy muncul sebagai pengacara Toety. Rudy dikabarkan menerima uang hasil penjualan lahan. Tapi hingga kini keberadaan Rudy masih misterius.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement