REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Euforia mengantar siswa ke sekolah di hari pertama ternyata menuai protes dari pihak sekolah. Dikdik Muhammad Hirza, guru IPS di SMAN 7 Kota Tangerang mengaku sekolahnya tidak siap menerima orang tua siswa yang mengantarkan anaknya ke sekolah.
"Bukannya saya tidak sepakat dengan himbauan pak Menteri, tapi seharusnya diperhitungkan. Karena tidak semua sekolah memiliki lahan parkir yang luas, tidak semua sekolah memiliki ruang khusus yang memadai untuk menampung semua orang tua murid itu," ujarnya kepada Republika.co.id, Senin (18/7).
Dikdik mengeluhkan kemacetan yang luar biasa yang terjadi pagi tadi ketika semua orang tua siswa mengantarkan anaknya ke sekolah. Padahal, pada hari-hari biasa saja sudah macet di jam-jam berangkat sekolah, karena di sana termasuk kawasan sekolah.
"Biasanya orang tua hanya mengantar sampai depan, terus langsung pergi ke kantor, tanpa turun dari mobil. Kalau ini tadi kan harus turun dari mobil, masuk ke sekolah. Jadi macetnya luar biasa," katanya.
Tidak hanya itu, upacara hari Senin yang seharusnya dilaksanakan dengan khidmat menjadi terganggu karena banyak orang tua siswa yang memenuhi sekolah. Bahkan, guru juga mengeluhkan keamanan sekolah, karena mereka tidak bisa membedakan mana orang tua siswa dan mana yang bukan.
Dikdik juga menyayangkan tidak adanya petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) penerimaan orang tua siswa tersebut dari Kemendikbud. Sehingga pihak sekolah sedikit kebingungan bagaimana menyambut para orang tua siswa tersebut. Terlebih untuk menampung mereka semua. Sehingga mereka berlalu lalang saja di dalam sekolah, yang akhirnya mengganggu jalannya upacara.
Padahal, menurut Dikdik sekolahnya sudah menyiapkan forum khusus bagi orang tua siswa untuk menginformasikan model pembelajaran serta sekolah bagi orang tua siswa. Forum ini memiliki tujuan yang sama dengan himbauan agar orang tua mengantarkan anaknya di hari pertama sekolah.
"Padahal satu atau dua pekan lagi kami siapkan forum yang mengundang para orang tua. Dan nantinya akan lebih rapi karena ada buku daftar hadir yang harus diisi, sehingga lebih aman," tuturnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
