Ahad 17 Jul 2016 14:51 WIB

Dana PKH Sukabumi Cair Sebelum Ajaran Baru Sekolah

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
Seorang warga menunjukan kartu dan uang usai mengantre pembagian dana program keluarga harapan (PKH).
Foto: Antara
Seorang warga menunjukan kartu dan uang usai mengantre pembagian dana program keluarga harapan (PKH).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pencairan bantuan dana program keluarga harapan (PKH) tahap dua di Sukabumi dilakukan sebelum mulainya ajaran baru sekolah. Hal ini menyebabkan sebagian penerima bantuan merasa terbantu dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak-anaknya.

Jumlah warga miskin yang mendapatkan dana tersebut mencapai sebanyak 4.190 rumah tangga sasaran. "Pencairan dana sudah dilakukan sejak 12 Juli lalu,’’ ujar Manajer Pelayanan Kantor Pos Sukabumi, Sudirman kepada wartawan akhir pekan lalu.

Dana yang dikucurkan mencapai Rp 1.502.648.750 untuk 4.190 keluarga.Diterangkan Sudirman, pencairan dana PKH dilakukan secara bertahap di beberapa kecamatan. Misalnya pada Selasa (12/7) pencairan dilakkan untuk warga Kecamatan Cikole sebanyak 916 keluarga miskin. Sementara pada Rabu (13/7) pencairan dilakukan untuk sebanyak 731 keluarga di Kecamatan Lembursitu dan sebanyak 426 keluarga di Baros.

Sudirman mengatakan, proses pencairan dana PKH tahap pertama Januari-Maret telah selesai proses pencairannya. Hasilnya, penyerapan dana PKH di kedua wilayah baik kota maupun kabupaten cukup tinggi.Untuk Kota Sukabumi, penyerapan dana PKH pada tahap pertama mencapai 99 persen. Setiap RTSM menerima besaran dana PKH yang berbeda tergantung kriteria seperti ibu hamil dan anak yang masih sekolah.

Pada tahap pertama ini ungkap Sudirman, ada tiga RTSM yang tidak jadi menerima dana PKH karena sudah tidak masuk kategori dan pindah alamat. Dampaknya, dana PKH tersebut dikembalikan ke kas negara.

Sudirman mengungkapkan, Kantor Pos Sukabumi juga menyalurkan dana PKH bagi warga Kabupaten Sukabumi. Jumlah penerima dana PKH di Kabupaten Sukabumi sebanyak 31.867 keluarga miskin dengan besaran dana mencapai sebesar Rp 11.780.988.750.

Salah seorang warga Baros Oneg Solihat (42 tahun) mengatakan, pencairan dana ini memang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah anaknya. Pasalnya, dia masih mempunyai dua anak yang sekolah di tingkat SD dan SMP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement