REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN -- Kabar gembira bagi para wisatawan yang akan berwisata ke kawasan Danau Toba di Parapat Simalungun, Sumatra Utara. Bupati Simalungun, Jopinus Ramli (JR) Saragih, mulai Selasa (12/7) mencabut retribusi ke Danau Toba, sehingga masyarakat bisa berwisata secara gratis.
Keputusan itu membuktikan komitmen JR Saragih untuk mengembangkan kawasan wisata Danau Toba. Peraih Kepala Daerah Inovatif dari Mendagri itu mencabut retribusi wisata ke Danau Toba demi mendukung visi pemerintah pusat yang menjadikan danau yang terkenal itu sebagai destinasi wisata prioritas.
"Sudah saya lakukan tindakan mulai hari ini. Retribusi Danau Toba sudah kita batalkan, dan tidak berlaku lagi. Dan semua gratis masuk Danau Toba," ujar JR Saragih dalam keterangannya, Selasa (12/7).
Keputusan untuk mencabut retribusi itu bermula dari kegeraman JR Saragih saat mendengar adanya pungutan liar (pungli) di Parapat. Tak tanggung-tanggung, besaran pungli itu 10 kali lipat dari retribusi resmi Pemkab Simalungun sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Masuk Daerah Wisata Parapat.
Untuk bus berukuran besar dikenakan tarif masuk Rp 120 ribu, bus ukuran tiga perempat dikenakan Rp 50ribu, mobil ukuran L300 dikenakan Rp30 ribu, truk Rp100 ribu, dan motor Rp10 ribu. Padahal, retribusi resmi yang diterapkan pemerintah hanya Rp10 ribu untuk bus dan Rp 2.500 biaya masuk per orang.
"Saya minta maaf pada semua masyarakat yang berkunjung ke Danau Toba. Ini tidak saya benarkan. Tarif itu sudah ada, hanya Rp 10 ribu untuk mobil dan satu penumpang Rp 2.500," ungkap JR.
Menurut dia, pihaknya sedang berusaha untuk mengungkap pelaku pungli itu. Ia menilai aksi pungli menganggu upaya pemerintah untuk menjadikan Danau Toba sebagai Monaco of Asia. “Petugas kami tidak membuat tarif itu, kami sedang lakukan pengecekan. Hari ini saya sudah ada di pintu gerbang, untuk telusuri," tegasnya.
JR merupakan salah seorang bupati di Sumatra Utara yang sangat getol mendukung visi Pemerintah Pusat untuk menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata prioritas ketiga setelah Bali dan Jakarta.
Untuk mewujudkan Danau Toba sebagai Monaco Asia, Bupati JR telah melangkah nyata dengan menertibkan KJA, membuka jalur kereta api Tigaras – Raya menuju Kuala Namu dan Danau Toba, serta revitalisasi peninggalan sejarah seperti monumen Bung Karno yang terletak di Parapat.