Sabtu 09 Jul 2016 19:48 WIB

Pemkot Bitung Bantah Umat Islam Diintimidasi dan Dilarang Beribadah

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Bayu Hermawan
Musholah (ilustrasi)
Foto: mushola-alikhlas.blogspot.com
Musholah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung, Sulawesi Utara, mengaku terkejut dengan pemberitaan salah satu media daring yang menyebut umat Islam di wilayah tersebut diintimidasi dan diteror oleh gerombolan laskar Kristen.

Kabag Humas Pemkot Bitung, Erwin Kontu membantah kebenaran berita tersebut. Menurutnya yang tertera dalam berita itu, merupakan bentuk provokasi.

"Ini saya sudah baca. Kalau umpamanya ingin telusuri siapa yang bikin ini, soalnya luar biasa provokasi di sini, bilang mereka (pemuda Kristen) sangat brutal dan membawa senjata tajam. Di sini tak terjadi apa-apa, yang kemarin-kemarin saja sudah selesai," katanya kepada Republika.co.id, Sabtu (9/7).

Erwin memastikan, tidak ada pelarangan beribadah pada umat Islam di daerah tersebut. Menurutnya, pemberitaan tersebut rawan memunculkan konflik antar umat beragama.

"Tak ada lagi pelarangan-pelarangan beribadah itu. Ini penghasutan luar biasa, ini sudah tergolong provokator," ujar dia.

Sebelumnya, sebuah media daring memberitakan, 'Laskar Kristen di Bitung terus Meneror Umat Islam, media Massa Nasional Bungkam' (7 Juli 2016). Dalam berita tersebut diterangkan, gerombolan laskar Kristen di Bitung menyerang dan melarang pembangunan masjid di wilayah tersebut.

Umat Islam terus mendapat teror, intimisadi dan deskriminasi. Bahkan, dalam berita tersebut diterangkan, pemerintah daerah seolah-oleh memberikan perlindungan terhadap laskar Kristen di Sulawesi Utara.

Baca juga:

Berita 'Umat Islam di Girian Permai Dilarang Kegiatan Selama Ramadhan' Dicabut

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement