REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Helikopter HA-5073 milik TNI AD yang jatuh di Dusun Kowang, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta pada Jumat (8/9) kemarin mulai dievakuasi.
Warga setempat mengatakan proses evakuasi sudah dilakukan sejak Sabtu (9/7) dini hari, dengan cara memotong-motong badan helikopter.
"Tetapi kami tidak bisa melihat langsung karena lokasi dijaga petugas TNI AD, namun kami mendengar suara besi yang dipotong dengan pisau gerinda," kata warga setempat Priharyanto.
Potongan-potongan badan pesawat tersebut kemudian diangkut ke dalam tiga buah truk TNI AD milik Kodam IV Diponegoro.
"Potongan-potongan badan pesawat diangkut ke dalam truk secara manual dengan cara digotong puluhan tentara, karena mobil crane yang didatangkan tidak dapat masuk ke lokasi," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, helikopter milik TNI AD yang sedang melakukan patroli udara pengamanan kunjungan Presiden Joko Widodo di Solo dan Yogyakarta mengalami musibah jatuh di Dusun Kowang, Tamanmartani, Kalasan Jumat (8/7) sekitar pukul 15.00 WIB, sebelumnya diketahui baling-balinya sempat berhenti berputar.
"Dari arah timur suara kencang, tiba-tiba mesin mati dan baling-balin berhenti berputar," kata saksi mata warga setempat Priharyanto (35).
Menurutnya, setelah mesin mati helikopter limbung dab menukik dan menabrak dua kamar milik Heru Purwanto. "Setelah itu Helikopter jatuh dan berhenti dengan posisi berbalik arah dari sebelum ke arah barat, menjadi ke arah timur di rumah milik Suparno," katanya.
Saksi lain Lina (30) yang turut melakukan evakuasi korban mengatakan, korban meninggal pertempuan mengalami luka di kepala dan kaki kanan patah.
"Sedangkan yang lain mayoritas mengalami luka di kepala karena terjepit. Semntara korban luka lainnya mayoritas mengalami luka di kepala dan dada serta lengan," katanya.
Ia menyebutkan, bahwa korban dalam kejadian tersebut ada enam orang, tiga orang meninggal di lokasi.
"Saya sempat membantu menolong lima orang, dua orang meninggal. Tetapi tenyata masih ada satu orang lagi korban yang ada di bawah helikopter," kata wanita yang bekerja sebagai perawat di RSUP Suraji Tirtonegoro, Klaten, Jawa Tengah ini.