REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan merasa sangat kehilangan atas kepergian Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik. Husni dinilai telah meletakkan dasar penyelenggaraan pemilu yang lebih jurdil dan akuntabel.
"Terobosannya untuk menjadikan dokumen berita acara perolehan suara C1 untuk diakses oleh publik melalui sistem IT KPU merupakan terobosan yang sangat penting," ujar Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Jumat (8/7).
Di bawah kepemimpinan Husni, KPU mampu memperkuat penyelenggaraan pemilu yang lebih demokratis dan berintegritas. Berkatnya, dokumen C1 menjadi begitu mudah diakses sehingga penghitungan cepat hasil pemilu dapat dilakukan dengan dokumen otentik yang mampu meminimalkan kecurangan pemilu.
Perjumpaan terakhir Hasto dengan almarhum pada saat buka puasa di tempat Wakil Ketua MPR Oesman Sapta. "Saya duduk bersebelahan dengan beliau. Saat itu saya secara khusus menyampaikan pesan Ibu Megawati Soekarnoputri yang memberikan apresiasi atas kepemimpinan beliau di KPU," kata dia.
Almarhum menyampaikan pesan kepada Hasto agar pengisian komisioner KPU untuk Pemilu 2019 sebaiknya seluruhnya tidak diisi oleh personel baru. Artinya demi kesinambungan pengalaman, maka sebaiknya ada personil KPU dari periode saat ini yang karena pengalaman dan kompetensinya dapat dipertahankan sebagai komisioner KPU. (Baca: Keluarga Minta Permohonan Maaf Kesalahan Husni Semasa Hidup)
"Almarhum juga menaruh perhatian besar bagaimana tradisi pemilu yang demokratis dan berintegritas terus dibangun serta diperkuat secara sistemik," kata Hasto.
Dia menyebut Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri langsung memberikan arahan agar seluruh jajaran PDI Perjuangan memberikan penghormatan terbaik kepada almarhum. Padanya di bawah kepemimpinan almarhum, KPU mampu membangun dan menjaga kepercayaan publik sbg institusi demokrasi modern yang terpercaya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
