Senin 04 Jul 2016 00:29 WIB

Abu Erupsi Sinabung Hujani Kota Medan

Rep: Issha Harruma/ Red: Hazliansyah
Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik ketika erupsi, di Karo, Sumatera Utara, Rabu (25/5).
Foto: Antara/Endro Lewa
Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik ketika erupsi, di Karo, Sumatera Utara, Rabu (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Abu vulkanis tipis dari gunung Sinabung, Karo menghujani kota Medan, Ahad (3/7) malam. Abu tersebut cukup mengganggu pandangan pengendara dan pejalan kaki.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, abu vulkanis ini merupakan produk erupsi Sinabung yang terjadi hari ini, Ahad (3/7) sekitar pukul 18.29 WIB. Meski tinggi kolom abu vulkanik tidak terlalu besar, yakni 1.500 meter, namun angin membawa abu tersebut hingga sampai ke Medan.

"Angin bertiup perlahan ke timur-tenggara. Material abu vulkanik terbawa angin dan jatuh di kota Medan," kata Sutopo, Ahad (3/7).

Sutopo mengatakan, saat ini aktifitas vulkanik gunung Sinabung masih sangat tinggi. Potensi erupsi susulan pun, lanjutnya, masih tinggi. Pada hari ini, Sutopo menyebut, sudah terjadi tiga kali erupsi, 38 kali gempa guguran, sepuluh kali gempa frekuensi rendah, dan dua kali gempa hybride.

"Teramati juga guguran lava pijar sejauh 1.000 meter ke arah Tenggara-Timur dan guguran lava sejauh 700-1.000 meter ke arah tenggara-timur dan sejauh 1.000 meter ke arah selatan-tenggara," ujar dia.

Sutopo kembali mengimbau masyarakat untuk menjauhi wilayah yang berada radius tiga kilometer dari puncak gunung. Hal ini mengingat status Sinabung yang masih Awas.

Hingga saat ini, tercatat masih ada 9.319 jiwa (2.592 KK) yang mengungsi di sembilan pos pengungsian. Mereka akan merayakan lebaran di pengungsian.

Selain itu, juga masih ada 1.683 KK warga dari empat desa yang tinggal di hunian sementara sambil menunggu proses relokasi mandiri. Mereka adalah warga Desa Berastepu, Gamber, Kota Tonggal, Gurukinayan yang desa asalnya dinyatakan sebagai zona merah dan harus direlokasi.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement