Ahad 03 Jul 2016 21:41 WIB

Arus Mudik di Pelabuhan Kendari Memuncak

Pemudik menuju Kabupaten Wakatobi berada di atas KM Aksar Saputra 09 saat akan meninggalkan Pelabuhan Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (28/6).
Foto: Antara/ Jojon
Pemudik menuju Kabupaten Wakatobi berada di atas KM Aksar Saputra 09 saat akan meninggalkan Pelabuhan Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (28/6).

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Arus mudik di Pelabuhan Nusantara Kendari, Sulawesi Tenggara, yang menggunakan angkutan kapal cepat tujuan Raha dan Baubau atau sebaliknya pada H-3 Idul Fitri 1437 Hijriah memucak.

Kepala Seksi Lalu Lintas Laut Syahbandar Kendari Suitman di Kendari, Minggu, mengatakan penumpang mudik tujuan Raha dan Baubau atau sebaliknya pada H-3 lebaran kurang lebih sebanyak 5.000-an orang. "Sebanyak kurang lebih 1.300 penumpang berangkat pukul 07.30 wita yang diangkut dengan dua kapal cepat," katanya.

Sementara sebanyak kurang lebih 700 orang berangkat pukul 13.30 wita dengan satu kapal cepat dan 600 orang berangkat pada Minggu dini hari sekitar pukul 01.30 wita dengan kapal cepat Jetliner milik PT Pelni. "Nanti malam ada satu kapal lagi yang akan berangkat ke Raha dengan jumlah penumpang diperkirakan sekitar 500 orang," katanya.

Sedangkan penumpang turun di pelabuhan Kendari asal Baubau dan Raha menurut Suitman kurang lebih sebanyak 1.800 orang yang diangkut dengan dua kapal cepat.

Sebanyak kurang lebih 1.200 orang tiba sekitar pukul 12.30 wita, sedangkan sekitar 600 orang diangkut dengan satu kapal cepat dan baru akan tiba sekitar pukul 18.15 wita. "Arus mudik hari ini, sudah yang terpadat dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya," ujarnya. Menurut dia, tiket dua kapal cepat yang akan berangkat Senin (4/7) pagi sekitar pukul 07.30 wita sudah habis terjual.

Demikian pula dengan tiket satu kapal cepat yang akan berangkat Senin siang sekitar pukul 13.30 wita, sudah habis terjual "Setiap kapal cepat yang tiketnya sudah habis itu, masing-masing memiliki 400 kursi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement