REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Brigadir Jenderal Polisi Umar Septono meminta pihak terkait memperbanyak pemasangan "Closed circuit television" atau televisi sirkuit tertutup di pelabuhan dan bandara untuk memantau orang mencurigakan.
"Kami sudah bahas dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah NTB untuk memperbanyak pemasangan CCTV di tempat-tempat penyeberangan dan bandara supaya terpantau orang-orang yang tidak kita kenal mungkin menyeberang ke daerah ini," kata Kapolda NTB Brigjen Pol Umar Septono di Mataram, Sabtu (2/7).
Prediksi terjadi gangguan keamanan, kata dia, selalu ada. Oleh sebab itu, pihaknya selalu memegang prinsip kehati-hatian dan memperkuat kewaspadaan, sehingga gangguan yang kemungkinan terjadi bisa dicegah. "Kami selalu berpikir bahwa ada gangguan, maka harus selalu waspada," ujarnya.
Salah satu bentuk kewaspadaan, lanjut Septono, yakni dengan menempatkan personel di area pelabuhan dan bandara yang menjadi pintu masuk bagi para pemudik yang datang dari luar NTB. "Kami juga menempatkan anggota gegana di Bandara Internasional Lombok, itu dalam rangka menyikapi situasi yang berkembang saat ini," katanya.
Dikatakannya, personel yang ditempatkan di area pelabuhan dan bandara bertugas untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik. Mereka menjalankan tugas sejak arus mudik hingga arus balik Lebaran 2016 selesai.
"Mereka bertugas selama 16 hari, tapi tergantung situasi juga, kalau kondisi sudah landai anggota ditarik lebih awal, tapi kalau diperlukan bisa perpanjang," kata Septono.