Jumat 01 Jul 2016 20:46 WIB

Sempat Terputus 14 Jam, Jalur Surabaya-Probolinggo Kembali Normal

Rep: Binti Sholikah/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Pusdatin BNPB Sutopo Purwo Nugroho
Foto: ROL/Afif Rahman Kurnia
Kepala Pusdatin BNPB Sutopo Purwo Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah sempat putus selama kurang lebih 14 jam akibat banjir, jalur Surabaya-Probolinggo kembali bisa dilintasi. Sebelumnya, ruas jalan tersebut sempat terendam banjir setinggi kuang lebih 1 meter pada Kamis (30/6) kemarin.

Berdasarkan informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hujan deras dan pasang laut telah menyebabkan debit lima sungai meluap bersamaan yaitu Sungai Kedunglarangan, Sungai Welang, Sungai Gembong, Sungai Rejoso, dan Sungai Wrati di daerah Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur pada Kamis (30/6) pukul 03.00 WIB.

Kondisi tersebutnya menyebabkan banjir menggenangi delapan kecamatan meliputi Kecamatan Bangil, Kecamatan Beji, Kecamatan Kraton, Kecamatan Pohjentrek, Kecamatan Grati, Kecamatan Rejoso, Kecamatan Winongan, dan Kecamatan Gempol.

Banjir juga menggenangi jalan nasional ruas Surabaya - Probolinggo setinggi 1 meter. Akibatnya, transportasi terputus selama 14 jam. Selain itu, ribuan rumah dan sawah juga terendam banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur, Sudarmawan, mengatakan saat ini banjir sudah surut. Hingga Jumat (1/7) pukul 10.00 WIB banjir hanya menggenangi Jalan Raya Rejoso setinggi 10-20 cm.

"Jalan Surabaya-Probolinggo sudah bisa dilalui," ucapnya saat dihubungi Republika.co.id.

Hujan ekstrem di musim kemarau terjadi di Kabupaten Pasuruan dan sekitarnya merupakan anomali cuaca. Berdasarkan data BMKG, curah hujan yang terjadi di Kabupaten Pasuruan pada Kamis (30/6) tercatat di stasiun Pager Sengon (111 mm), Bangil (108 mm), P3 Gli (83 mm), Telebuk (95 mm), Tutur (80 mm), Tretes (71 mm), Lumbang (88 mm), dan Grati (86 mm).

Dengan curah hujan berintensitas tinggi tersebut, sungai dan saluran drainase diperkirakan tidak akan mampu mengalirkan aliran permukaan sehingga menyebabkan banjir.

Sementara itu, dalam waktu yang bersamaan hujan deras di Kabupaten Sidoarjo juga menyebabkan tanggul lumpur Lapindo jebol titik 67 di RT 09, RT 11 – RT 16, Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo Pada Kamis (30/6) pukul 03.00 WIB.

Lokasi tanggul jebol terletak di sebelah timur, bukan dekat Jalan Raya Porong sehingga tidak menggenangi jalan raya. BPLS telah menurunkan dua alat berat (eskavator) penanganan penutupan tanggul yang jebol, penimbunan kembali dengan jumbo bag dan gedhek (dinding bambu). Pada Kamis pukul 12.25 WIB, air sudah surut kembali.

"Diperkirakan selama mudik lebaran dan lebaran hujan berpotensi terjadi dengan intensitas ringan, sedang hingga tinggi di Jawa. Waspadai banjir dan longsor yang dapat terjadi di daerah rawan bencana," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement